Lampung Geh, Bandar Lampung – Tri Meilan Purwati, mahasiswi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, menjadi perwakilan sebagai Youth Representative dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dalam ESEAOR’s Regional Forum.
Forum yang berlangsung pada 21-25 Oktober di Filipina ini merupakan pertemuan dari member associations International Planned Parenthood Federation (IPPF), dengan 22 negara peserta dari Asia Timur, Asia Tenggara, dan Oseania.
Meilan menjelaskan, kisah perjalanannya hingga bisa berangkat ke Filipina.
“Semua ini berawal dari akhir tahun 2022 saat saya bergabung sebagai relawan remaja di PKBI Provinsi Lampung. Sejak itu, saya aktif menyuarakan isu-isu remaja dan hak kesehatan seksual serta reproduksi (HKSR) melalui berbagai kegiatan di PKBI,” ungkapnya, saat di konfirmasi pada Senin ( 11/11).
Pada November 2023, Meilan terpilih sebagai delegasi Lampung dalam Musyawarah Nasional PKBI di Bali, di mana ia kemudian di amanahi posisi sebagai Sekretaris Forum Remaja Nasional (Fornas) PKBI untuk periode 2023-2026.
Ia menjelaskan bahwa tanggung jawab barunya ini membawanya semakin aktif dalam menyuarakan pentingnya pelibatan remaja secara bermakna atau Meaningful Youth Participation.
“Banyak hal yang telah saya lakukan bersama Fornas, khususnya untuk meningkatkan keterlibatan remaja dalam kebijakan dan aktivitas yang mendukung HKSR,” jelasnya.
Di forum internasional tersebut, Meilan tidak hanya menghadiri kegiatan, tetapi juga mempresentasikan berbagai program dan gerakan PKBI remaja yang berfokus pada isu kesehatan seksual, hak reproduksi, serta tantangan yang dihadapi di Indonesia.
“Selama forum, saya juga ikut Focus Group Discussion mengenai SRHRJ (Sexual Reproductive Health Rights and Justice), mempelajari tantangan global, dan mencari peluang kolaborasi yang bisa dikembangkan di Indonesia,” paparnya.
Para peserta juga mengunjungi Family Planning Organization of Philippines (FPOP) untuk belajar tentang manajemen dan pengelolaan forum remaja serta layanan klinik yang ada di sana.
Meilan merasa pengalaman tersebut sangat berharga dan memberinya perspektif baru tentang bagaimana layanan HKSR bagi remaja dapat dikembangkan.
“Saya banyak belajar tentang bagaimana mereka mengelola forum remaja dan klinik, dan ini akan sangat bermanfaat untuk kami terapkan di PKBI,” tambahnya.
Kegiatan ditutup dengan malam kebudayaan, di mana Tri mengenakan pakaian tradisional Indonesia dan memperkenalkan kekayaan budaya tanah air kepada para peserta dari negara lain.
Ia mengaku bangga dan bersyukur bisa membawa nama Indonesia di ajang Internasional ini.
“Saya merasa bersyukur dan bangga, ini menjadi tantangan bagi diri saya untuk terus belajar dan meningkatkan kapasitas agar dapat memberikan kontribusi lebih bagi Indonesia,” pungkasnya. (Cha/Put)