Wamen Pariwisata: Event dan Pariwisata Jadi Mesin Penggerak Ekonomi Kreatif

Ilustrasi(Dok ist)

WAKIL Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa menekankan pentingnya posisi sebuah event dalam menggerakkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Event dan pariwisata saling terhubung. Keduanya mendorong pergerakan wisatawan, menggerakkan ekonomi masyarakat, dan membuka peluang bagi UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah). Ekosistem event bukan hanya panggung pertunjukan, tetapi juga mesin penggerak ekonomi kreatif bangsa,” kata Ni Luh Puspa, pada The Asian Federation of Exhibition and Convention Associations (AFECA) Convention dan Indonesia Business Event Forum (IBEF) Expo 2025, di JI Expo, Jakarta.

AFECA Convention & IBEF Expo 2025 yang digelar AFECA bersamaan dengan peringatan 20 tahun AFECA, asosiasi industri MICE terkemuka di Asia.
Untuk itu, Ni Luh Puspa menyampaikan apresiasi atas sinergi lintas negara dan sektor yang terbangun lewat penyelenggaraan A20 Business Event Forum dan IBEF Expo 2025.

“Forum ini bukan hanya dialog, melainkan juga sebagai katalis kuat untuk memperkuat jejaring nasional, membangun kemitraan baru, serta mempercepat pertumbuhan industri business event Indonesia,” ujarnya.

Turut hadir, Wakil Ketua Komisi VII DPR Evita Nursanty, Ketua Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Iqbal Alan Abdullah, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) Hosea Andreas Runkat, serta delegasi dari 19 negara anggota AFECA.

Pada kesempatan itu, Ketua INCCA yang juga tokoh industri meeting, incentive, convention, exhibition (MICE) Indonesia Iqbal Alan Abdullah memperoleh dua penghargaan atau award bergengsi dari AFECA. Kedua penghargaan tersebut yakni Outstanding Leader in Conventions dan Hall of Leaders Inductee berkat kontribusi dalam pengembangan industri MICE selama lebih dari 35 tahun.

Penyerahan award diserahkan Presiden AFECA Dato’ Vincent Lim pada sesi Gala Dinner and AFECA Annual Awards and AFECA Hall of Leaders 2025, setelah ajang A20 Business Event Forum dan IBEF Expo 2025.
Iqbal Alan Abdullah mengapresiasi dua penghargaan itu. “Penghargaan ini bukan hanya untuk saya tapi jadi bukti pengakuan kepada Indonesia dengan semua perkembangan yang kita lalui dalam membangun industri MICE, perjalanan cukup panjang dan penuh tantanga,” ucap Iqbal.

Iqbal pun berharap generasi baru yang lebih dinamis dan agresif ke depan bisa berkontribusi lebih banyak dalam mengembangkan MICE di Indonesia dan Asia, sehingga makin berkembang lebih maju daripada 30-40 tahun sebelumnya, serta membawa Indonesia dan Asia bisa mengimbangi dominasi Eropa dan Amerika Serikat selama ini.

”Tahun 2024 kita happy melihat Bali naik ranking 38 kota penyelenggara meeting international menurut ICCA, kita bisa dorong lagi ke 10 besar, begitu juga Jakarta, Yogyakarta, Batam, Medan, dan lainnya harus bisa naik lagi,” sambung Iqbal.

Sementara itu, Presiden AFECA Dato’ Vincent Lim menyoroti pergeseran global yang kini menempatkan Asia sebagai kekuatan utama baru dalam industri pameran dan konvensi dunia.

“Asia bukan lagi pengikut, Asia kini memimpin dunia. Tahun 2024 jadi tonggak sejarah saat Asia jadi kawasan dengan ruang pameran terbesar di dunia, melampaui Eropa dan Amerika Serikat. A20 menjadi wadah bagi suara kolektif Asia untuk bersatu dan membangun masa depan industri ini dengan kejelasan dan tujuan bersama,” ungkapnya.

Dalam rangkaian kegiatan, juga dilakukan penandatanganan deklarasi antara AFECA, INCCA, dan Asperapi dalam bidang pendidikan. Penandatanganan dilakukan Ketua Umum DPP INCCA Iqbal Alan Abdullah, Ketua Umum DPP Asperapi Hosea Andreas Runkat, dan Presiden AFECA Dato Vincent Lim, serta disaksikan Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa.(H-2)