Warga Keluhkan Limbah SPPG yang Berbau di Cirebon

1 month ago 21
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Warga Keluhkan Limbah SPPG yang Berbau di Cirebon Warga memperlihatkan selokan yang berbau menyengat diduga tercemar limbah SPPG di Cirebon, Jawa Barat(Nurul Hidayah/MI)

WARGA mengeluhkan limbah  berbau menyengat yang diduga berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di lingkungan mereka.  Berdasarkan informasi yang dihimpun Media Indonesia, keluhan tersebut disampaikan warga RW 12 Karya Bhakti, Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. 

“Sebenarnya warga sudah mengeluhkan bau tidak sedap yang tercium dari selokan di sekitar pemukiman sekitar dua hari setelah dapur SPPG Harjamukti beroperasi,” tutur Ketua RW 12 Kelurahan Larangan, Nazar, Senin (29/9). 

Awalnya, lanjut Nazar, bau menyengat hanya tercium di saluran drainase di sekitar dapur, namun dalam kurun waktu dua minggu, bau menyengatnya sudah menyebar ke RT 01 hingga RT 06. “Awalnya hanya warga di RT 04 dan RT 06 yang komplaian. Saya juga sudah memanggil pihak yayasan, mereka mengaku ada limbah yang keluar dan sudah ditangani,” tutur Nazar. Namun setelah itu, dua minggu kemudian bau menyengat kembali tercium bahkan lebih luas mulai RT 01 hingga RT 06. 

Selain bau menyengat dari saluran drainase atau selokan di lingkungan rumah, warga menurut Nazar juga mengeluhkan penumpukan sampah serta penggunaan lahan yang merupakan fasilitas umum untuk parkir kendaraan dan tempat sampah mereka. “Sampai sekarang, kami tidak pernah mengizinkan penggunaan fasum tersebut,” tutur Nazar. 

Selanjutnya warga menuntut agar dapur SPPG Harjamukti melakukan pembenahan total, terutama terkait instalasi pengolahan air limbah (IPAL) agar tidak mengganggu kesehatan dan kebersihan lingkungan. Warga pun memberikan waktu dua minggu kepada pengelola SPPG untuk menyelesaikannya. “Bila tidak ada perubahan signifikan, kami akan mengajukan penutupan sementara secara resmi ke instansi terkait. Kami bukan menolak keberadaan dapur, tapi tolong juga hargai kami sebagai warga yang terdampak,” tutur Nazar. 

Sementara itu, Deni Aulia Fathul Munir, perwakilan Yayasan Pesarean Buyut Kilayaman, menjelaskan untuk pembangunan SPPG sendiri pihaknya sudah menyesuaikan dengan aturan dari Badan Gizi Nasional (BGN), termasuk mengenai Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). “Hanya waktu itu dari dinas kesehatan masih berproses terus dan ada salinan untuk apa yang harus diubah dan dievaluasi. Tapi memang butuh pendampingan lebih intens,” tutur Deni. 

Pihaknya juga sudah mengikuti petunjuk teknis dari BGN, namun pendampingannya yang harus ditegaskan terutama dari Dinas Kesehatan. SPPG Harjamukti sendiri mulai beroperasi pada 21 Agustus 2025, dan sedang melakukan pembenahan. “Sebenarnya kita sudah ada penampungan limbah, hanya saja saluran air tersebut masuk juga saluran warga, jadi ya semuanya disitu,” tuturnya.

Sementara itu, Korwil BGN Kota Cirebon Ashar Saputra menjelaskan bahwa verifikasi dapur dilakukan sebelum sistem baru terkait IPAL diberlakukan. “Waktu itu juknisnya belum secara detail membahas kapasitas dan spesifikasi IPAL. Verifikasi hanya memastikan bahwa IPAL sudah ada tapi tidak diuji kapasitasnya,” tutur Ashar. 

Ashar juga menyayangkan kurangnya komunikasi antara pengelola dapur SPPG Harjamukti dengan lingkungan setempat.

“Seharusnya ada koordinasi dari awal dengan RT, RW, dan Dinas Lingkungan Hidup,” tutur Ashar.

 Ashar mengungkapkan bahwa BGN akan merekomendasikan dua opsi kepada pusat, pertama menghentikan sementara operasional dapur SPPG Harjamukti untuk perbaikan menyeluruh, atau melanjutkan operasional dengan menu keringan sambil perbaikan berjalan. SPPG Harjamukti sendiri melayani 3.800 porsi per hari. (H-4)

Read Entire Article