100 Contoh Peribahasa Indonesia dan Artinya: Lengkap & Mudah Dipahami

Berikut contoh peribahasa dan artinya(freepik)

PERIBAHASA adalah ungkapan tradisional yang mengandung nasihat, nilai budaya, atau kebijaksanaan hidup. Dalam artikel ini, kami sajikan 100 contoh peribahasa Indonesia dan artinya yang mudah dipahami, cocok untuk pelajar, guru, atau siapa saja yang ingin memahami kekayaan budaya Indonesia. Yuk, simak daftar lengkapnya!

Apa Itu Peribahasa?

Peribahasa adalah kalimat atau kelompok kata yang memiliki makna kiasan dan biasanya digunakan untuk menyampaikan pesan secara singkat namun mendalam. Contoh peribahasa sering kali mencerminkan nilai-nilai seperti kejujuran, kerja keras, atau kebersamaan. Dengan memahami arti peribahasa, kita bisa belajar banyak tentang cara berpikir dan budaya masyarakat Indonesia.

Mengapa Penting Mempelajari Peribahasa Indonesia?

Mempelajari contoh peribahasa dan artinya memiliki banyak manfaat, seperti:

• Memperkaya kosa kata dan pemahaman bahasa Indonesia.
• Menambah wawasan tentang budaya dan tradisi lokal.
• Membantu menyampaikan pesan secara bijak dan elegan.
• Mendukung pembelajaran sastra di sekolah.

100 Contoh Peribahasa Indonesia dan Artinya

Berikut adalah daftar kumpulan peribahasa Indonesia lengkap dengan maknanya. Kami susun secara sederhana agar mudah dipahami oleh pelajar tingkat SMP atau masyarakat umum.

1-25: Peribahasa tentang Kehidupan Sehari-hari

1. Ada asap ada api: Setiap akibat pasti ada sebabnya.
2. Air beriak tanda tak dalam: Orang yang banyak bicara biasanya kurang berpengetahuan.
3. Bagai anjing menyalak di ekor gajah: Orang kecil yang menentang orang besar tanpa hasil.
4. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh: Kekuatan ada dalam persatuan.
5. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung: Hormati adat istiadat tempat tinggalmu.
6. Gajah di pelupuk mata tak tampak, semute di seberang lautan tampak: Kesalahan kecil orang lain terlihat, tapi kesalahan sendiri tidak disadari.
7. Hemat pangkal kaya, boros pangkal miskin: Berhemat akan membawa kemakmuran.
8. Jauh di mata, dekat di hati: Meski berjauhan, tetap saling mencintai.
9. Kecil-kecil cabe rawit: Orang kecil tapi berani atau cerdas.
10. Menyelam sambil minum air: Melakukan dua pekerjaan sekaligus.
11. Seperti katak dalam tempurung: Orang yang berpikiran sempit.
12. Tak ada gading yang tak retak: Tidak ada sesuatu yang sempurna.
13. Tong kosong nyaring bunyinya: Orang yang kurang ilmu biasanya banyak bicara.
14. Air tenang menghanyutkan: Orang pendiam sering kali berbahaya.
15. Bagai telur di ujung tanduk: Situasi yang sangat berbahaya.
16. Bulat air karena pembuluh, bulat manusia karena muafakat: Keberhasilan dicapai melalui kerja sama.
17. Dimana ada kemauan, di situ ada jalan: Jika ada niat, pasti ada cara.
18. Habis manis sepah dibuang: Orang yang hanya dimanfaatkan saat dibutuhkan.
19. Kalau tidak dipecahkan ruyung, manakan dapat sagunya: Tanpa usaha, tidak ada hasil.
20. Masuk ke kandang kambing mengembik, masuk kandang sapi menguak: Menyesuaikan diri dengan lingkungan.
21. Seperti api dalam sekam: Bahaya yang tersembunyi.
22. Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna: Berpikir sebelum bertindak.
23. Tak kenal maka tak sayang: Perlu mengenal seseorang untuk menyukainya.
24. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing: Bersama-sama menanggung suka dan duka.
25. Sedia payung sebelum hujan: Bersiap sebelum masalah datang.

26-50: Peribahasa tentang Kejujuran dan Kebenaran

26. Kebenaran akan terungkap seperti minyak di atas air: Kebenaran selalu muncul pada waktunya.
27. Jujur adalah mata uang yang berlaku di mana saja: Kejujuran selalu dihargai.
28. Kata adalah cermin hati: Ucapan mencerminkan isi hati.
29. Mulut manis maut di ujung: Hati-hati dengan kata-kata manis yang menipu.
30. Seperti menjilat ludah sendiri: Mengingkari janji atau perkataan sendiri.
31. Bagai kacang lupa kulitnya: Melupakan asal-usul atau jasa orang lain.
32. Benang basah tak akan kering: Kejahatan kecil tetap buruk.
33. Bertepuk sebelah tangan: Cinta atau usaha yang tidak berbalas.
34. Bulat hati lebih baik dari bulat kata: Kejujuran lebih baik dari kata-kata manis.
35. Hati gajah sama dilupuk, hati semute sama dicecup: Semua orang punya perasaan.
36. Kalau pandai meniti, tak akan jatuh: Jika hati-hati, tidak akan salah langkah.
37. Keledai mati karena beban, manusia mati karena malu: Malu lebih berat dari beban fisik.
38. Lidah tak bertulang: Ucapan bisa berubah-ubah dan menipu.
39. Menang jadi arang, kalah jadi abu: Tidak ada untungnya bertengkar.
40. Orang berbudi kita berbahasa, orang memberi kita merasa: Balas kebaikan dengan sopan santun.
41. Patah tumbuh hilang berganti: Segala sesuatu yang hilang akan digantikan.
42. Seperti ayam kehilangan induk: Bingung dan tak tahu arah.
43. Sesuatu yang buruk tak akan kekal: Kejahatan tidak akan bertahan lama.
44. Tak ada rotan akar pun jadi: Gunakan apa yang ada untuk menyelesaikan masalah.
45. Tak lapuk karena hujan, tak lekang karena panas: Sesuatu yang kuat dan tahan lama.
46. Tiada guna menyesal atas keledai yang sudah mati: Jangan menyesali yang sudah terjadi.
47. Bagai air di daun talas: Orang yang tidak punya pendirian.
48. Bagai pungguk merindukan bulan: Menginginkan sesuatu yang tidak mungkin.
49. Buah yang manis dimakan burung: Hal baik sering diambil orang lain.
50. Harimau mati karena belangnya: Kejahatan seseorang bisa jadi penyebab kejatuhannya.

51-75: Peribahasa tentang Kerja Keras dan Kesabaran

51. Alah bisa karena biasa: Semua bisa dilakukan dengan latihan.
52. Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian: Bersusah dulu, bersenang kemudian.
53. Besar kayu besar bahannya: Usaha besar menghasilkan hasil besar.
54. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi: Setara dalam segala hal.
55. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari: Teladan buruk akan ditiru lebih buruk lagi.
56. Hasil tak akan mengkhianati usaha: Kerja keras pasti membuahkan hasil.
57. Ibarat menimba air di tepi pantai: Usaha yang sia-sia.
58. Kalau tak ada angin, takkan pohon bergoyang: Sesuatu terjadi pasti ada sebabnya.
59. Lemak manis jangan ditelan, pahit jangan dimuntahkan: Hadapi suka dan duka dengan sabar.
60. Menang sorak, kalah tenaga: Banyak bicara tapi sedikit usaha.
61. Padi merunduk makin berisi: Orang berilmu biasanya rendah hati.
62. Sehari selembar benang, setahun selembar kain: Kesabaran menghasilkan hasil besar.
63. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui: Satu usaha bisa menghasilkan banyak hasil.
64. Semut di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak: Kesalahan orang lain terlihat, tapi kesalahan sendiri tidak.
65. Tak ada gunung yang tak dapat didaki: Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan.
66. Tak kenal lelah sebelum sampai: Pantang menyerah sebelum berhasil.
67. Usaha tak pernah sia-sia: Setiap kerja keras pasti ada hasilnya.
68. Bagai air dengan minyak: Dua hal yang tidak bisa bersatu.
69. Bagai kucing dengan anjing: Selalu bertengkar.
70. Berjalan peliharakan kaki, berbicara peliharakan lidah: Hati-hati dalam bertindak dan berbicara.
71. Bersihkan laman sebelum menjemur padi: Persiapkan segala sesuatu dengan baik.
72. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya: Sifat anak biasanya menyerupai orang tua.
73. Diam-diam ubi, nyaring-nyaring bayam: Orang pendiam sering lebih berisi.
74. Hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri: Lebih baik di tempat sendiri.
75. Kalau pandai menyelam, dapat mutiara: Usaha keras membuahkan hasil berharga.

76-100: Peribahasa tentang Kebersamaan dan Persahabatan

&#...