Melihat anak makan dengan lahap, rasanya jadi kebahagiaan tersendiri bagi ibu. Meski begitu, kondisi tersebut biasanya bisa dicapai dengan rutinitas makan yang tepat. Salah satunya dengan menerapkan responsive feeding.
Mengenal Istilah Responsive pada MPASI
Sederhananya, responsive feeding adalah cara memberikan makan anak dengan tanggap dan peka terhadap sinyal yang ditunjukkan si kecil. Prinsipnya, kita belajar mengenali tanda lapar dan kenyang pada anak, lalu merespons sesuai kebutuhannya.
Saat anak lapar, kita berikan makan. Begitu terlihat kenyang, hentikan. Konsepnya jangan memaksa anak makan atau menghabiskan makanan di piring, apalagi sampai memarahinya.
“Responsive feeding itu anak belajar makan dengan aman, menyenangkan, dan sesuai kebutuhannya. Ini bisa menghindari masalah GTM dan picky eater.” dr. Aisya Fikritama, Sp.A di acara kumparan Hangout, Kamis (28/8).
Artinya, momen makan bukan hanya soal kenyang, tapi juga bagaimana anak merasa dihargai dan dicintai. Saat proses makan dilakukan dengan suasana interaktif, penuh kasih sayang, dan bahkan bisa sambil bercanda, anak akan tumbuh dengan pengalaman positif terhadap makanan.
Dengan begitu, anak belajar bahwa makan itu aman, menyenangkan, dan bebas dari tekanan.
Apa saja aturan responsive feeding pada pemberian MPASI ke anak?
“Hal ini akan membuat anak jadi lebih teratur dalam jadwal makan, sehingga akan menghindari anak dari GTM,” ujar dr. Aisya.