Perusahaan kecerdasan buatan milik Elon Musk, xAI, menggugat Apple dan OpenAI dalam gugatan antimonopoli. xAI menuding pembuat iPhone dan ChatGPT bekerja sama untuk menghambat persaingan dalam kecerdasan buatan.
Keluhan setebal 61 halaman yang diajukan di pengadilan federal Texas merupakan tindak lanjut dari ancaman yang dikeluarkan oleh Musk dua minggu lalu. Musk menuduh Apple secara tidak adil mengutamakan OpenAI dan ChatGPT dalam peringkat app store iPhone untuk aplikasi AI teratas.
Posting-an Musk menyiratkan bahwa Apple telah memanipulasi sistemnya untuk melawan pesaing ChatGPT seperti chatbot Grok yang dibuat oleh xAI milikinya.
Serangkaian keluhan dalam gugatan yang diajukan oleh xAI dan entitas korporasinya yang lain, X Corp adalah upaya untuk memenangkan gugatan ganti rugi moneter, meminta pengadilan membuktikan taktik ilegal tersebut.
"Ini adalah kisah dua perusahaan monopoli yang bersatu untuk memastikan dominasi mereka yang berkelanjutan di dunia yang digerakkan dengan cepat oleh teknologi paling canggih yang pernah diciptakan manusia (kecerdasan buatan)," demikian pernyataan dalam gugatan tersebut, mengutip AP News.
Keluhan ini menggambarkan Apple sebagai perusahaan yang memandang AI sebagai "ancaman eksistensial" terhadap kesuksesannya di masa depan, sehingga mendorongnya untuk bekerja sama dengan OpenAI dalam upaya melindungi waralaba iPhone.
Beberapa tuduhan juga menuduh Apple mencoba melindungi iPhone dari "super apps" serba bisa, seperti yang telah lama coba diciptakan Musk dengan X.
Gugatan yang dilayangkan kepada OpenAI menggambarkan OpenAI sebagai ancaman bagi kemanusiaan yang mengutamakan keuntungan daripada keselamatan publik.
Hal ini serupa dengan yang telah digambarkan dalam gugatan federal lain yang diajukan Musk tahun lalu. OpenAI dituduh mengkhianati misi pendirinya untuk menjadi laboratorium riset nirlaba demi kepentingan publik.
OpenAI pun menggugat balik xAI Elon Musk dan menuduhnya melakukan pelecehan.
"Pengajuan terbaru ini konsisten dengan pola pelecehan yang terus dilakukan oleh bapak Musk," ujar OpenAI dalam sebuah pernyataan.
Gugatan yang dilayangkan xAI merujuk pada keputusan Apple yang menggunakan ChatGPT sebagai "mesin penjawab" bertenaga AI pada iPhone. Apple menyematkan kemampuan ChatGPT di iPhone karena perangkat belum punya kemampuan AI yang canggih.
Tak bisa dipungkiri, Apple memang terlambat mengadopsi AI pada perangkatnya termasuk pada iPhone. xAI menuduh tergugat memberi Apple 'keleluasaan' meningkatkan kemampuan ChatGPT secara tidak semestinya.