Dirut BPJS Kesehatan Usulkan PRT Dapat Pelindungan Sosial

1 day ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Dirut BPJS Kesehatan Usulkan PRT Dapat Pelindungan Sosial Para perempuan pekerja, dan aktivis melakukan aksi damai memperingati Hari Perempuan Internasional 2025 di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (09/3/2025(MI/Usman Iskandar.)

DIREKTUR Utama (Dirut) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Ali Ghufron Mukti menyampaikan sejumlah masukan terkait Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT). Menurutnya, dalam regulasi tersebut perlu ditegaskan bahwa pekerja rumah tangga (PRT) berhak mendapatkan pelindungan sosial tanpa melihat kategori pekerja formal atau informal.

"Kalau Perpres 82, pekerja itu bukan pekerja formal atau informal begitu, bukan. Namanya pekerja itu penerima upah. Kalau dia penerima upah ya dia pekerja. Maka di dalam draft undang-undang PRT ini menurut saya harusnya disebutkan bahwa pemberi kerja dan perusahaan penempatan PRT berkewajiban memastikan PRT mendapatkan pelindungan sosial. Itu untuk memastikan PRT dapat," kata Ali Ghufron dalam RDPU dengan Baleg DPR RI, Senin (8/9).

Ghufron menyoroti draf Pasal 15F yang mengatur soal jaminan kesehatan. Menurutnya, saat ini peserta penerima bantuan iuran (PBI) baru mencakup sekitar 34% atau 96,8 juta orang. Padahal, kebutuhan idealnya mencakup hingga kelompok masyarakat di desil 5 atau sekitar 50% penduduk. Artinya, masih ada 15-16% masyarakat yang berpotensi tidak mendapatkan jaminan kesehatan.

"Maka disebutkan bahwa pemberi kerja dan perusahaan penempatan PRT berkewajiban memastikan bahwa PRT mendapatkan pelindungan sosial, itu yang pertama. Kedua, bahwa pembayar iuran itu bisa pemberi kerja, bisa Pemda, bisa Pemerintah Pusat, atau PBI kalau memenuhi persyaratan," jelasnya.

Ghufron juga menekankan, tidak semua pekerja bisa langsung terdaftar sebagai PBI karena harus memenuhi kriteria tertentu. Saat ini, data penerima menggunakan basis Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang telah diperbarui menjadi Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Ia menambahkan, beban pembayaran iuran tidak semata-mata harus ditanggung pemberi kerja. Namun, kewajiban pemberi kerja atau perusahaan penempatan PRT adalah memastikan pekerjanya terdaftar dalam sistem pelindungan sosial.

"Kalau pemberi kerja suruh bayar, kadang-kadang mereka kesulitan sendiri. Makanya jangan kita sebut bahwa pemberi kerja harus bayar, tapi yang bersangkutan wajib memastikan bahwa PRT-nya dapat. Dapatnya dari mana? Menurut saya, bisa dari pemberi kerja kalau dia mampu, kalau tidak mampu, ya RT RW-nya harus memastikan untuk terdaftar perlindungan sosial," ujarnya.

Lebih lanjut, Ghufron mengusulkan agar penegasan kewajiban tersebut dimasukkan dalam Pasal 16 atau bahkan ditambahkan sebagai pasal baru. Tujuannya, agar tidak terjadi salah tafsir bahwa pembiayaan hanya menjadi tanggung jawab APBN.

"Kalau tidak disebutkan bahwa pemberi kerja atau perusahaan penempatan PRT berkewajiban dan kalau disebutkan ini dari APBn, akhirnya Pemerintah Daerah tidak tanggung jawab, apalagi pemberi kerja. Jadi Ini jalan keluarnya menurut saya," pungkasnya. (H-4)

Read Entire Article