Dosen dan BEM Univ BBG Kembangkan AI Recognition Desain dan Pelatihan Pewarna Alami di Aceh Selatan

1 week ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Dosen dan BEM Univ BBG Kembangkan AI Recognition Desain dan Pelatihan Pewarna Alami di Aceh Selatan Tim mahasiswa dan dosen Universitas  Bina Bangsa Getsempena bekerja sama dengan Pemkab Aceh Selatan saat mengajari teknologi bordir pakaian adat di Desa Gelumbuk, Kecamatan Kluet Selatan, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh.( (MI/Amiruddin Abdullah Reubee) )

NURMIN SARIJAH, 58, tidak sanggup membendung haru ketika bercerita kisah perjuangannya meniti aktivitas kerajinan menjahit pakaian, merajut bordir dan menyulam pakaian adat. 

Wanita berusia senja sang pahlawan tanpa tanda jasa itu hingga sekarang tinggal dan menata usaha di rumah kelahirannya. Persis di desa pedalaman Gampong Gelumbuk, Kecamatan Kluet Selatan, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh atau sekitar 470 kilometer dari Kota Banda Aceh. 

Kepergian sang suami tercinta menghadap Ilahi pada 12 April 1998, membuat Nurmin Sarijah harus siap memimpin keluarga di usia muda masih 28 tahun kala itu. Menahkodai arah tujuan bahtera rumah tangga tanpa suami, sekaligus mencari nafkah sendiri demi membesar dan menyuguhkan ilmu pendikan agama serta tanggung jawab menyekolahkan 4 orang putra putri tersayang laksana sehelai benang terombang-ambing gelombang samudera. 

"Kala itu tinggal di rumah layaknya pondok kecil, harus siap mengarungi hari-hari dunia tanpa suami. Bukan saja menyapih si kecil baru berumur satu setengah tahun. Tapi juga harus menyuapi putra ke tiga berusia 3 tahun dan mencari uang jajanan sekolah putra sulung kelas III SD. Juga jajanan rutin putri kedua baru kelas 1," tutur Nurmin kepada Media Indonesia, Sabtu (22/11). 

Dengan ongkos dari menjahit baju orang, menyabung kain sarung hingga menambal busana koyak hanya memperoleh berkisar 20.000 hingga 30.000/hari. Dari besaran itu harus menutupi semua kebutuhan keluarga termasuk beli beras. 

Berkat kedisiplinan, ketekunan, kesabaran dan kejujuran yang bekali, setelah 27 tahun, kini nenek yang sudah menggendong empat cucu mulai mencengkram kaki lebih kuat di lereng kebutuhan keluarga. Apalagi dengan memiliki 6 mesin jahit, mesin obras dan fasilitas mesin lainnya, sekarang sudah mampu menampung sekitar 25 karyawan yang umumnya pemudi belia. 

Seperti rahmat yang tiada diduga pada pekan terakhir bulan Oktober hingga awak November, dua pekan lalu, kelompok bordir Adat Kito yang dipimpin Nurmin Sarijah mendapat kepercayaan untuk pelatihan desain bordir dan cara membuat pewarna alami dari tim dosen dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG) Banda Aceh. 

"Alhamdulillah pihak Universitas  Bina Bangsa Getsempena bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan bersedia mengajari kami banyak ilmu tentang teknologi bordir dan membuat sulaman pakaian adat, manajemen usaha UMKM hingga teknologi terkini. Selamat datang telah bersedia mengunjungi tempat kami nun jauh ujung negeri Aceh Selatan," tutur Nurmin yang juga ketua kelompok bordir Adat Kito. 

Nurmin berharap suatu hari nanti usaha mereka mampu menampung puluhan lagi karyawan/karyawati. Ini untuk menyahuti bayak remaja ingin bergabung dengan aktivitas mereka. 

Menjelang berpisah tim UBBG meninggalkan desa terpencil di lereng ekosistem taman nasional Gunung Leuser itu sang perempuan kreatif itu sempat berpesan kepada mahasiswa dan mahasiswi agar mencintai setiap pekerjaan yang dimiliki. Dengan membangun kedisiplinan, ketekunan dan sabaran akan berubah keberhasilan hari esok. 

"Kepada yang perempuan selalu mendampingi dan menyemangati suami dalam kondisi sesulit apapun. Kemudian untuk para lelaki tetap tampil melindungi dan jangan mudah terpancing emosi," tambah istri dari almarhum Al-Nur Rasyid itu. 

Kehadiran tim dosen dan mahasiswa sejak 20 Oktober hingga berakhir 9 November 2025 itu, untuk melaksanakan program pemberdayaan teknologi melalui integrasi AI Pattern Recognition. Ini bagian dari Program Pemberdayaan Masyarakat (PM) oleh BEM 2025 yang bertujuan meningkatkan kapasitas produksi, kreativitas, dan kemandirian ekonomi masyarakat desa.

Mereka dipimpin oleh Zulkhairi, M.Pd, beranggota anggota Nazuarsyah, M.T, Miswatul Hasanah, M.Pd, serta 20 mahasiswa lintas program studi. Yaitu prodi Pendidikan IPA, Ilmu Komputer, Matematika, Bahasa inggris dan Seni. 

Selama 160 jam kerja lapangan, mahasiswa terjun mendapingi intensif kepada dua mitra. Masing-masing adalah UMKM Bordir Adat Kito dan Komunitas Pemuda Desa Gelumbuk. 

Untuk UMKM Bordir Adat Kito, tim kampus BBG itu memperkenalkan teknologi AI Pattern Recognition yang mampu mengubah motif tradisional menjadi desain digital siap produksi. Teknologi ini membuat proses bordir lebih cepat, presisi, dan menghasilkan lebih banyak variasi desain.

"Semua personel kelompok usah dibawah pimpinan ibu Nurmin juga dilatih membuat pewarna alami sebagai alternatif ramah lingkungan. Supaya mengurangi ketergantungan pada pewarna sintetis dan meningkatkan nilai jual produk bordir," kata Ketua Tim Zulkhairi, yang juga Ketua Prodi S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG). 

Dikatakannya, mitra kedua mereka yaitu pemuda Desa Gelumbuk. Tim BEM UBBG menggelar pelatihan pembuatan konten kreatif dan pemasaran digital, termasuk pembuatan akun e-commerce, produksi video pendek, hingga strategi brand identity. Ini membuka peluang bagi pemuda untuk memasarkan produk lokal dan meningkatkan literasi digital di desa.

Kegiatan tersebut dirancang agar memberi dampak langsung dan berkelanjutan pada peningkatan ekonomi masyarakat.  “Integrasi teknologi dan kearifan lokal harus berjalan seimbang. Teknologi seperti AI bukan hanya untuk industri besar, tetapi bisa dimanfaatkan UMKM agar lebih kompetitif," tutur lelakinya lulusan Magister Univesitas Pendidikan Indonesia itu. 

Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan menyambut baik program ini dan berharap kolaborasi perguruan tinggi dengan masyarakat desa dapat terus diperluas. Lalu UBBG diharapkan mampu menjadi pionir menghadirkan inovasi teknologi berpihak kepada masyarakat, juga mendukung pencapaian SDGs serta Asta Cita Nasional.

Selain pelatihan teknis, para dosen dan mahasiswa itu juga mengharapkan keberlanjutan program melalui pembiasaan evaluasi mingguan bersama masyarakat. 

"Setiap sesi pelatihan ditutup dengan sesi refleksi, di mana peserta diminta mengidentifikasi kendala, perkembangan, dan ide lanjutan yang dapat diterapkan secara mandiri," jelas Zulkhairi. 

Melalui pendekatan ini, bukan hanya menjadi peserta pelatihan, tetapi juga aktor aktif dalam proses pengembangan inovasi. Model pendampingan berbasis refleksi ini menjadi salah satu strategi UBBG untuk memastikan teknologi tidak hanya dipahami, tetapi benar-benar dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Hal itu juga memberi dampak sosial positif, terutama bagi kelompok perempuan dan pemuda desa. Pada UMKM bordir, perempuan kini memiliki ruang untuk mengembangkan kreativitas digital dan ikut berkontribusi penghasilan keluarga tidaj mesti meninggalkan pekerjaan rumah.

Bagi pemuda Gelumbuk, bisa memperkuat rasa percaya diri dan nasionalisme digital. Bahwa desa tidak boleh menjadi penonton perkembangan teknologi, tetapi dapat menjadi produsen konten, pelaku e-commerce, dan bagian dari ekonomi digital nasional. 

Peningkatan kapasitas manusia ini menjadi fondasi terpenting bagi kemajuan desa.
Dikatakan Zulkhairi, ke depan Universitas tempat dia mengandi itu, bersama masyarakat Kabupaten Aceh Selatan berencana mengembangkan model hilirisasi berbasis desa. Itu melalui pemasaran digital terpadu, sertifikasi produk, dan pembangunan identitas merek lokal. 

Pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan masyarakat desa diharapkan terus memperkuat kolaborasi agar inovasi ini berkembang menjadi ekosistem ekonomi kreatif mandiri. 

Program PM BEM 2025 menjadi bukti komitmen bahwa teknologi, budaya lokal, dan pemberdayaan ekonomi dapat berjalan searah demi terwujudnya masyarakat desa yang produktif, inovatif, dan berdaya saing. (H-1)

Read Entire Article