
EKONOM Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda meminta agar promo yang diberikan dalam program Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang akan berlangsung pada 10-16 Desember 2025 mendatang sebaiknya menyasar kepada produk lokal, bukan kepada produk impor.
"Kita mendorong promo diberikan kepada barang buatan lokal atau UMKM lokal, bukan barang impor," ucap Huda saat dihubungi, Senin (8/9).
Oleh karenanya, Huda mendorong agar pemerintah membuat kebijakan yang bisa menggolongkan produk di ecommerce tersebut produk impor atau dari dalam negeri.
"Kampanye Bangga Buatan Indonesia (BBI) dimasifkan lagi meskipun banyak kekurangan tapi itu cukup membantu. Tahun ini saya belum melihat kampanye BBI ini secara masif. Seharusnya, Harbolnas diiringi dengan kampanye BBI untuk mendukung industri dalam negeri," papar Huda.
Di samping itu, Huda menyebutkan bahwa Harbolnas yang biasa digelar pada akhir tahun ini diadakan karena bertepatan dengan pembagian bonus akhir tahun bagi sebagian pekerja di Indonesia.
"Harapannya ketika terjadi tambahan penerimaan akan diiringi dengan permintaan yang meningkat, salah satu pengungkitnya ada di sisi harga. Kita berharap ada backbounce dari daya beli seiring dengan adanya tambahan pendapatan dari bonus akhir tahun. Maka memang akhir tahun harus menjadi momentum bagi platform ecommerce untuk mendorong nilai/volume perbelanjaan dengan berbagai program promo dan sebagainya," pungkasnya. (H-4)