Hampir 4.000 Rumah Terendam Banjir di Aceh Timur 

Ilustrasi.(MI/AMIRUDDIN ABDULLAH REUBEE)

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur melaporkan bahwa sebanyak 3.698 rumah di lima kecamatan terendam banjir.

Kepala Pelaksana BPBD Aceh Timur, Ashadi, Senin (24/11), menjelaskan bahwa tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir menyebabkan air meluap dan memaksa sebagian warga mengungsi.

"Ketinggian air di beberapa titik mencapai 10 hingga 50 centimeter, membuat aktivitas warga lumpuh. Sebagian penduduk memilih bertahan di rumah, sebagian lainnya harus dievakuasi dan mengungsi karena air terus meningkat," ujarnya.

Ashadi merinci bahwa warga yang mengungsi berada di Kecamatan Simpang Ulim, tepatnya di Desa Pucok Alu Sa dengan lima rumah terdampak dan Desa Keude Tuha satu rumah. Mereka mengungsi ke rumah keluarga maupun tetangga.

Sementara itu, rumah-rumah yang terendam berada di Kecamatan Simpang Ulim sebanyak 123 unit, Kecamatan Nurussalam 150 unit, Kecamatan Madat 3.195 unit, Kecamatan Pante Bidari 130 unit, dan Kecamatan Julok 100 unit.

"Bukan hanya pemukiman warga, banjir juga merendam persawahan dan fasilitas publik, seperti di Gampong Leung Sa, Kecamatan Madat, masjid dan meunasah, serta tiga sekolah terendam banjir," kata Ashadi.

Selain banjir, angin kencang yang datang bersamaan dengan hujan turut merusak sejumlah rumah. Kerusakan tercatat di Desa Keude Tuha, Kecamatan Simpang Ulim; Desa Meunasah Hasan dan Matang Kupula Sa di Kecamatan Madat; serta Desa Baro, Kecamatan Julok, masing-masing satu unit.

"Saat ini, tim BPBD memantau dan mendata dampak bencana alam tersebut, baik hujan maupun angin kencang. Tim juga menyalurkan bantuan serta mengevakuasi warga yang membutuhkan," tambahnya. (Ant/I-3)