Italia vs Israel, Azzurri Menang Telak di Laga yang Dikawal Ketat Polisi

Penyerang timnas Italia Mateo Retegui melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang timnas Israel di laga kualifikasi Piala Dunia 2026.(AFP/STEFANO RELLANDINI )

LAGA kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa antara timnas Italia dan timnas Israel berlangsung tanpa insiden besar, Rabu (15/10) dini hari WIB, di tengah pengawalan ketat polisi, termasuk penembak jitu, di atap stadion.

Azzurri menang telak 3-0 dalam pertandingan yang sebelumnya berada dalam kategori risiko tertinggi meskipun ada kesepakatan gencatan senjata yang berhasil menghentikan perang selama dua tahun di Jalur Gaza. 

Terjadi bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi di jalanan Udine ketika pada demonstrasi pro-Palestina melakukan aksi sebelum pertandingan, tetapi tidak ada gangguan selama pertandingan berlangsung.

Bus tim Israel dikawal ke stadion oleh 13 kendaraan polisi, termasuk beberapa dari pasukan khusus, dan beberapa sepeda motor.

Suara helikopter yang mengawasi kota telah memenuhi udara sejak pagi, dengan drone terlihat di langit dan penembak jitu juga terlihat di atap hotel tim Israel.

Di pusat kota, sekitar 10.000 orang menghadiri pawai pro-Palestina, yang berlangsung tanpa insiden selama hampir tiga jam sebelum tiba di perhentian terakhir mereka. Kemudian sekitar 50 orang — dengan wajah tertutup — mulai bentrok dengan polisi, yang menggunakan meriam air dan gas air mata untuk mencoba membubarkan mereka.

Kelompok itu tampaknya berusaha melewati barisan polisi untuk menuju stadion, yang berada di pinggiran kota. Mereka melemparkan penghalang logam ke arah polisi anti huru hara serta suar dan benda-benda lain dan membakar tong sampah.

Siaran publik kantor berita Italia RAI mengatakan salah satu jurnalisnya harus dibawa ke rumah sakit setelah terkena batu di wajahnya.

Banyak toko dan restoran memutuskan untuk tidak buka pada Selasa (14/10) waktu setempat dan ada aturan ketat bagi mereka yang tetap buka — termasuk menyingkirkan furnitur luar ruangan atau benda lain yang berpotensi digunakan sebagai senjata.

Italia juga bermain melawan Israel setahun yang lalu di Udine, yang dipilih karena relatif sulitnya mencapai kota di timur laut Italia, dekat perbatasan Slovenia, dan kemudahan mengisolasi stadion, ketika blokade jalan telah didirikan di sekelilingnya.

Area tersebut telah dinyatakan sebagai "zona merah," dan hanya penggemar yang memiliki tiket yang dapat melewati penghalang logam yang tinggi. Para pendukung sangat disarankan untuk datang lebih awal karena pemeriksaan yang ketat, dan setiap orang juga harus melewati detektor logam.

Kurang dari 10.000 tiket terjual untuk kualifikasi di Stadio Friuli yang berkapasitas 25.000 tempat duduk, dan tampaknya jumlah orang di dalam stadion lebih sedikit daripada saat demonstrasi.

Terdapat ejekan dari beberapa penggemar ketika lagu kebangsaan Israel dimainkan, tetapi seluruh stadion berusaha meredamnya dengan tepuk tangan meriah.

Mateo Retegui membuka keunggulan timnas Italia lewat ekesekusi  penalti di masa injury time babak pertama, tepatnya di menit 45+2.

Skor 1-0 untuk keunggulan timnas Italia atas timnas Israel bertahan hingga jeda.

Retegui kemudian menggandakan keunggulan timnas Italia di menit 74.

Di masa injury time babak kedua, tepatnya di menit 90+3, Gianluca Mancini mencetak gol ketiga Italia ke gawang Israel lewat sundulan memanfaatkan assist Federico DiMarco.

Skor 3-0 untuk kemenangan timnas Italia atas timnas Israel bertahan hingga laga usai.

Berkat kemenangan ini, timnas Italia setidaknya mengamankan satu tempat di babak playoff saat Azzurri berusaha menghindari kegagalan di Piala Dunia untuk ketiga kalinya berturut-turut.

Azzurri berada di posisi kedua grup mereka, tertinggal tiga poin dari timnas Norwegia dan unggul enam poin dari Israel, yang telah memainkan satu pertandingan lebih banyak daripada Italia.

Hanya juara grup yang lolos langsung ke Piala Dunia 2026 di Amerika Utara. Peringkat kedua akan lolos ke babak playoff — babak di mana Italia, juara Piala Dunia empat kali, tersingkir selama kualifikasi Piala Dunia 2018 dan 2022. (AFP/Z-1)