Kemenkes Kirim Tim Investigasi soal Dugaan Penolakan Irene Sokoy di Papua

Ilustrasi.(freepik)

KEPALA Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Aji Muhawarman menyebut Kemenkes akan mengirimkan tim  investigasi dari Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan dan dinas kesehatan setempat ke Papua soal kasus dugaan penolakan pasien oleh rumah sakit yang berujung pada meninggalnya Irene Sokoy, seorang ibu hamil di Papua.

"Apabila ditemukan indikasi pelanggaran, pastinya akan ada sanksi tegas yang dikenakan untuk RS yang diduga menolak pasien," kata Aji, Minggu (23/11).

Seperti diberitakan, seorang ibu muda asal Kampung Hobong, Kabupaten Jayapura, Irene Sokoy, meninggal bersama bayi yang sedang dikandungnya setelah ditolak sejumlah rumah sakit di Kota Jayapura.

Sejak dini hari Irene bersama warga sudah menuju RS Yowari namun dirujuk ke RS Abepura, dari sana diarahkan ke RS Dian Harapan, pun ia belum dilayani.

Dari RS Dian Harapan menuju RS Bhayangkara. Keluarga, rene kembali dirujuk menuju RSUD Dok II Jayapura, sayangnya ia menghembuskan napas terakhir di tengah perjalanan. 

"Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam berbagai kesempatan selalu mengingatkan bahwa RS tidak boleh menolak pasien. RS harus bertindak profesional dengan mengutamakan keselamatan pasien dibanding masalah administrasi," ujar Aji.

Ia menegaskan bahwa penolakan pasien oleh RS merupakan pelanggaran UU Kesehatan yang dapat mengarah ke unsur pidana. (h-4)