
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang bekerja sama dengan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat menggelar Pelatihan Teknis bagi Petugas Pengendali Hama Terpadu (POPT) Perkebunan pada 7-9 Oktober 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 34 peserta dari berbagai daerah.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, sumber daya manusia (SDM) pertanian merupakan kunci utama percepatan pembangunan sektor pertanian di Indonesia.
“SDM yang berkualitas adalah penggerak utama kedaulatan pangan. Kompetensi yang mumpuni menjadi kunci sukses para pelaku sektor pertanian,” ujar Amran dalam keterangan, Jumat (8/10).
Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM pertanian.
“SDM pertanian berkualitas adalah penggerak utama dalam mencapai kedaulatan pangan. Kompetensi yang mumpuni menjadi kunci dalam menghasilkan komoditas pertanian unggul,” ucap dia.
Pelatihan dibuka oleh Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, dan dihadiri Kepala UPTD Balai Pelindungan Perkebunan Provinsi Jawa Barat. Ajat menegaskan komitmen BBPP Lembang dalam meningkatkan kapasitas petugas lapangan, pengawas, dan pelaku pertanian agar mampu menerapkan prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Pelatihan ini sejalan dengan arah kebijakan Kementan untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri, dan modern,” ujar Ajat.
Selama tiga hari, peserta mendapat materi klasikal dan praktik sebanyak 24 jam pelajaran (JP) dari narasumber, praktisi, dan widyaiswara BBPP Lembang. Materi dasar mencakup kebijakan regulasi PHT, sementara empat materi inti meliputi visualisasi data dan pemetaan serangan OPT, kepemanduan POPT, kalibrasi alat semprot dan volume pestisida, serta pengelolaan OPT ramah lingkungan.
Pada sesi praktik lapangan, peserta mengunjungi P4S Tona’s Coffee di Desa Cibodas, Lembang. Di sana, mereka melakukan identifikasi hama dan penyakit pada tanaman kopi sekaligus menikmati kopi hasil olahan petani lokal dari berbagai varietas seperti arabika, robusta, liberika, dan excelsa.
Pelatihan ditutup Kamis (9/10/2025) oleh Kepala BBPP Lembang. Hasil evaluasi menunjukkan tingkat kepuasan peserta mencapai 4,98 (kategori sangat baik), dan skor rata-rata N-Gain sebesar 86,13 dengan predikat memuaskan.
Salah satu peserta, Miftahul Jannah, menyampaikan apresiasi atas pelatihan ini.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kompetensi kami. Ilmu yang diberikan para widyaiswara dan praktisi benar-benar membuka wawasan,” ujarnya. (I-1)