Kongres XVI IPI: Kepala Perpusnas Tegaskan Rededinisi Perpustakaan dab Pustakawan di Era AI

4 hours ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Kepala Perpusnas Tegaskan Rededinisi Perpustakaan dab Pustakawan di Era AI Ilustrasi(Dok Perpusnas)

KEPALA Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), E. Aminudin Aziz, menegaskan pentingnya redefinisi peran perpustakaan dan pustakawan di tengah percepatan teknologi digital dan kecerdasan artifisial (AI). Hal itu disampaikannya dalam sambutan pada Kongres XVI Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) dan Seminar Ilmiah Nasional 2025 di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (17/9/2025).

Lebih lanjut, Aminudin Aziz menyoroti perhatian publik yang semakin meningkat terhadap dunia perpustakaan. Ia menyinggung liputan khusus media nasional yang selama beberapa hari berturut-turut mengangkat kondisi perpustakaan dan pustakawan, termasuk rencana penayangan lanjutan di televisi.

“Hal ini menjadi isyarat kuat bahwa persoalan perpustakaan dan pustakawan harus mendapat perhatian serius. Perpustakaan jangan sampai hanya hadir tanpa memberi makna. Ia harus menjadi ruang inovasi, kreativitas, dan pengembangan ilmu pengetahuan,” ujarnya.

Ia juga menolak stigma lama yang kerap melekat pada profesi pustakawan. “Sering kali pustakawan dianggap orang yang pasif, hanya menunggu kunjungan, bahkan ditempatkan di perpustakaan seolah sebagai hukuman. Padahal pustakawan sejatinya adalah pewaris khazanah peradaban dan fasilitator masa depan. Mereka bukan manusia yang kehilangan kreativitas, melainkan ilmuwan dan profesional dengan misi mulia,” tegasnya.

Oleh karena itu, perlu adanya redefinisi perpustakaan termasuk pustakawan di dalamnya. Perpustakaan harus menjadi ruang berkembangnya pusat ilmu pengetahuan, kreativitas, sekaligus ruang pemenuhan rasa ingin tahu masyarakat. “Kalau perpustakaan kita muliakan, pustakawannya pun harus dimuliakan. Pustakawan adalah garda depan yang menghubungkan warisan masa lalu dengan tantangan masa depan,” lanjutnya.

Kepala Perpusnas juga menitipkan sejumlah harapan kepada IPI sebagai organisasi profesi. Pertama, IPI harus memastikan anggotanya berkembang menjadi profesional dengan kompetensi yang mumpuni. Kedua, IPI harus menjadi wadah yang mengangkat martabat profesi pustakawan. Ketiga, IPI harus mandiri dalam mengembangkan organisasi, tidak terus-menerus mengandalkan institusi lain. Keempat, IPI dapat menjadi mitra perpustakaan dalam mewujudkan tugas dan fungsi mulia sebagai wahana pengembangan ilmu pengetahuan dan kreativitas masyarakat.

Kongres XVI IPI yang digelar hingga 19 September 2025 di Batam bukan sekadar agenda rutin, melainkan forum tertinggi organisasi pustakawan. Forum ini akan meninjau AD/ART, kode etik, merumuskan program kerja, dan memilih Ketua Umum IPI periode 2025–2028.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum IPI, T. Syamsul Bahri, menekankan pentingnya momentum ini bagi masa depan profesi pustakawan.

“AI adalah pedang bermata dua. Di satu sisi AI menawarkan peluang besar berupa akses informasi yang cepat dan cerdas, layanan personalisasi dan efisiensi, di sisi lain kita tidak bisa menutup mata terhadap tantangan yang muncul seperti tantangan kompetensi, tantangan etika, tanggung jawab dan tantangan relevansi profesi,” ujarnya.

Sementara Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, menyampaikan kebanggaannya karena Batam dipercaya menjadi tuan rumah. Ia mengaitkan penyelenggaraan ini dengan sejarah panjang literasi di tanah Melayu.

“Provinsi ini memiliki nilai historis tinggi dalam perkembangan literasi bangsa, termasuk peran Raja Ali Haji dalam mengembangkan dan membakukan Bahasa Melayu yang menjadi cikal bakal Bahasa Indonesia. Momentum ini sangat tepat untuk memperkuat peran pustakawan dalam pembangunan manusia di era digital,” katanya.

Selain sidang pleno, acara juga diisi Seminar Ilmiah Nasional bertema “Pustakawan di Era Kecerdasan Buatan: Peluang dan Tantangan” dengan narasumber nasional dan internasional, serta pameran perpustakaan, teknologi informasi, dan produk lokal yang terbuka untuk masyarakat.

Kongres ini diharapkan menjadi tonggak penting penguatan profesi pustakawan Indonesia, agar tetap relevan dan berdaya di era digital dan AI, sekaligus berperan vital dalam gerakan literasi nasional.(H-2)

Read Entire Article