Pedagang: Perda KTR Bikin Bangkrut Usaha Kecil dan Pasar Tradisional

1 day ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

RENCANA pengesahan Raperda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) oleh DPRD DKI Jakarta menuai penolakan luas dari kalangan pelaku usaha kecil. Mereka menilai sejumlah pasal dalam rancangan tersebut justru menekan ekonomi rakyat kecil dan mengancam keberlangsungan warung makan, pasar tradisional, hingga usaha mikro.

Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni menyayangkan sikap DPRD DKI yang tetap meloloskan pasal zonasi pelarangan penjualan dan pemajangan rokok di warung.

"Kami kecewa, aspirasi pedagang kecil tidak didengarkan. Raperda ini akan semakin menindas usaha rakyat kecil,” ujar dia melalui keterangannya, Sabtu (11/10).

Mukroni mencatat, lebih dari 25 ribu warteg sudah tutup pascapandemi. Ia khawatir aturan baru ini mempercepat kebangkrutan usaha kecil yang tersisa.

"Kalau pelanggan takut datang karena aturan ini, ekonomi rakyat makin ambruk,” tambahnya.

Penolakan serupa datang dari Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Mujiburohman. Ia menolak pasar tradisional dimasukkan dalam perluasan kawasan tanpa rokok.

“Kalau pasar juga dilarang, pendapatan pedagang pasti turun,” tegasnya.

Ia menilai pasal larangan penjualan rokok dalam radius 200 meter dari sekolah dan taman bermain terlalu luas dan tidak realistis. Sementara, Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai penyusunan Raperda KTR minim partisipasi publik. Menurutnya, peraturan daerah seharusnya mewakili seluruh lapisan masyarakat, termasuk pedagang kecil yang terdampak langsung.

"Kalau banyak pihak yang protes, artinya prosesnya tidak partisipatif. Padahal, itu amanat konstitusi,” katanya.

Trubus mengingatkan, tanpa pelibatan publik yang memadai, aturan ini bisa digugat setelah disahkan. Ia mendorong DPRD dan Pemprov DKI membuka dialog terbuka dengan pelaku usaha sebelum menetapkan pasal final.

"Jangan sampai peraturan yang niatnya baik malah merugikan rakyat kecil,” pungkasnya. (E-4)

Read Entire Article