Pertahanan Sipil Gaza Imbau Warga tak Mendekat ke Area yang Ditinggalkan Pasukan Israel

Ilustrasi: Anak-anak Palestina di Kamp Pengungsian Jalur Gaza Bagian Tengah(AFP/Eyad Baba)

DINAS Pertahanan Sipil di Jalur Gaza pada Jumat mengimbau warga Kota Gaza agar menjauhi area-area yang baru saja ditinggalkan pasukan Israel setelah penarikan mundur dimulai.

“Kami mendesak warga agar tidak mendekati atau kembali ke wilayah yang sebelumnya ditempati pasukan pendudukan, terutama di area perbatasan Kota Gaza, hingga ada pengumuman resmi penarikan pasukan Israel dan konfirmasi dari otoritas terkait,” demikian pernyataan Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil di Jalur Gaza melalui Telegram.

Area terowongan di bagian timur Kota Gaza dilaporkan mengalami kerusakan parah akibat operasi militer.

Pemerintah Israel pada Jumat (10/10) pagi waktu setempat mengumumkan persetujuan perjanjian untuk mengakhiri perang di Gaza serta melakukan pertukaran tahanan dengan kelompok-kelompok Palestina. Kantor Perdana Menteri Israel menyebut kesepakatan itu sebagai bagian dari rencana perdamaian yang diusulkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Media Israel melaporkan bahwa gencatan senjata mulai berlaku segera setelah perjanjian tersebut disetujui. Pasukan Israel dikabarkan mulai menarik diri secara bertahap dari Jalur Gaza dan diharapkan menyelesaikan penarikan menuju titik-titik yang telah ditentukan dalam waktu 24 jam.

Sebelumnya, Trump pada Rabu mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui tahap pertama dari rencana 20 poin yang ia ajukan pada 29 September untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.

Rencana tersebut mencakup pembebasan seluruh tawanan Israel di Gaza dengan imbalan sekitar 2.000 tahanan Palestina serta penarikan bertahap pasukan Israel dari wilayah kantong Palestina tersebut. Tahap kedua dari rencana itu mengatur pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza tanpa melibatkan Hamas, pembentukan pasukan keamanan gabungan warga Palestina dan negara-negara Arab serta Islam, serta pelucutan senjata Hamas.

Sejak Oktober 2023, perang genosida Israel yang didukung Amerika Serikat telah menewaskan hampir 67.200 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta membuat Gaza nyaris tidak layak huni. (Anadolu/Ant/P-4)