Polisi Gelar Olah TKP Kecelakaan Bus Terguling di Pemalang 

Petugas kepolisian gabungan dari Polres Pemalang, Polda Jawa Tengah dan Korkantas Polri melakukan olah TKP kecelakaan bus di Exit Tol Gandulan, Pemalang, Jawa Tengah(Akhmad Safuan/MI)

KEPOLISIAN melakukan gelar olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebab kecelakaan bus terguling di Exit Tol Gandulan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Hingga Minggu (26/10) 10 orang korban masih dirawat di dua rumah sakit di Pemalang, sedangkan empat orang dilaporkan meninggal dunia.

Petugas kepolisian gabungan dari Polres Pemalang, Polda Jawa Tengah dan Korkantas Polri kembali mendatangi lokasi kecelakaan tergulingnya bus membawa rombongan FKK Kelurahan Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang. Selain mengukur kecepatan kendaraan dengan mencocokkan dengan CCTV di lokasi kejadian di Exit Tol Gandulan Pemalang, mereka juga melihat sudut tikungan serta mengecek kondisi bus bernomor polisi DK 9296 AH serta mengukur posisi bus yang terguling.

"Hari ini tim gabungan yang terdiri dari Satuan Lalulintas Polres Pemalang, raffic Accident Analysis (TAA) Direktorat Lalulintas Polda Jawa Tengah dan Korlantas Polri lakukan olah TKP untuk memastikan penyebab dari kecelakaan yang terjadi kemarin," kata Kepala Polres Pemalang Ajun Komisaris Besar Rendi Setia Permana Minggu (26/10).

Menurut Rendi Setia Permana dari olah TKP tersebut diharapkan dapat terungkap penyebab kecelakaan. Kepolisian dapat mengetahui dengan pasti inisiden itu akibat faktor kondisi jalan, pengemudi, ataupun kelayakan kendaraan yang mengangkut rombongan wisata dengan tujuan Guci, Kabupaten Tegal tersebut.

Setelah melakukan olah TKP di lokasi kejadian ruas Tol Pemalang KM 312 B, lanjut Rendi Setia Permana, tim akan mengolah data dan temuan di lapangan, selain juga meminta keterangan sejumlah saksi dalam insiden kecelakaan yang menewaskan 4 orang dan belasan orang terluka tersebut.

Sopir bus dan kernet bus masih dirawat di rumah sakit. Menurut  Rendi Setia Permana, keduanya belum dapat dimintai keterangan, namun apabila keadaan keduanya membaik dan dapat berkomunikasi, petugas akan melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan dan dicocokkan dengan keterangan lain serta data yang diperoleh dari olah TKP. (H-4)