UNP Desain Kebijakan Kelurahan Tangguh Bencana

(MI/Yose Hendra)

Universitas Negeri Padang (UNP) terus memperkuat kontribusinya dalam pengurangan risiko bencana. Melalui program Hilirisasi, Desain Model yang difasilitasi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, tim peneliti UNP tengah merancang kebijakan Kelurahan Tangguh Bencana berbasis riset.

Langkah ini ditandai dengan pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk 'Uji Pengembangan Desain Kebijakan Kelurahan Tangguh Bencana' yang digelar beberapa waktu lalu di Ruang Diskusi Gedung Bagonjong, Kampus UNP Air Tawar.

FGD dipimpin langsung oleh Ketua Tim Peneliti Zikri Alhadi, yang juga dosen Fakultas Ilmu Sosial UNP. Ia didampingi oleh anggota tim, Rahmadani Yusran. dan Iip Permana. Hadir sebagai narasumber pendamping, Khalid Syaifullah, Fasilitator Nasional Pengurangan Risiko Bencana.

Peserta kegiatan terdiri dari perwakilan Kelompok Siaga Bencana (KSB) dari tiga kelurahan di Kota Padang: Lolong Belanti, Purus, dan Belakang Tangsi.

Dalam paparannya Zikri menjelaskan bahwa pengembangan kebijakan Kelurahan Tangguh Bencana masih menghadapi tantangan besar, terutama belum adanya regulasi operasional yang jelas di tingkat kelurahan atau desa.

“Padahal, kelurahan adalah garda terdepan dalam penanggulangan bencana. Karena itu, kami berupaya melakukan hilirisasi hasil riset agar lahir kebijakan yang aplikatif, partisipatif, dan kontekstual untuk memperkuat kelembagaan dan partisipasi masyarakat,” ujar Zikri.

Sementara itu, Khalid Syaifullah menekankan bahwa keberhasilan kebijakan tangguh bencana sangat bergantung pada kolaborasi lintas pihak. “Tujuannya bukan hanya mengurangi risiko, tetapi juga meningkatkan ketahanan masyarakat. Semua pihak, mulai dari pemerintah, komunitas, hingga lembaga pendidikan, perlu bersinergi,” jelasnya.

Dari dinamika diskusi, peserta FGD sepakat bahwa pengembangan kebijakan Kelurahan Tangguh Bencana perlu diawali dengan membangun partisipasi aktif warga dan memperkuat kelembagaan komunitas sebagai ujung tombak tata kelola risiko bencana.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen UNP untuk menghadirkan hasil riset yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat dan berkontribusi nyata terhadap pembangunan daerah tangguh bencana di Sumatera Barat. (H-1)