Rowing Indonesia Bidik 4 Emas di SEA Games 2025

Ilustrasi.(ANTARA/HAFIDZ MUBARAK A)

TIMNAS rowing Indonesia membidik empat medali emas pada SEA Games 2025 di Thailand, sesuai evaluasi yang dilakukan bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Pelatih timnas, Muhammad Hadris, menilai target tersebut masuk akal setelah meninjau performa atlet putra yang selama ini menjadi kekuatan utama Indonesia, serta hasil Kejuaraan Asia di Vietnam pada 16–19 Oktober.

“Target kami empat medali emas, sesuai review Kemenpora. Di putra, semua nomor yang kami bidik emas itu masih on track,” ujar Hadris kepada ANTARA melalui sambungan telepon, Senin.

Ia menjelaskan bahwa hasil Asian Rowing Championship 2025 menjadi acuan penting menuju SEA Games. Pada nomor putra, Indonesia dinilai masih memiliki keunggulan yang cukup jauh dibandingkan negara ASEAN lainnya.

“Untuk putra, jaraknya jauh. Kami lihat negara lain, terutama Thailand, seperti punya strategi sendiri di Vietnam dengan menurunkan komposisi berbeda. Tapi selama ini atletnya itu-itu saja, jadi kita tahu level mereka,” lanjutnya.

Namun situasi berbeda terjadi di sektor putri. Indonesia sempat bersaing ketat dengan Vietnam di beberapa nomor, tetapi pada nomor lain selisih waktunya masih cukup besar.

“Di putri ada yang selisih satu detik, ada tiga detik. Itu realistis dikejar. Tapi ada juga yang 10 sampai 15 detik, itu jelas berat dalam waktu dua bulan,” ujar Hadris.

Karena itu, ia menilai perlu strategi khusus untuk mendongkrak performa sektor putri agar mendekati standar emas seperti pada SEA Games 2019 di Filipina, ketika Julianti dan Yayah Rokayah menyumbang emas di nomor pairs.

“Kami fokus memperkecil margin. Minimal kalaupun kalah, jangan lagi 1–2 detik. Semua peningkatan harus terlihat sebelum keberangkatan,” jelasnya.

Tantangan muncul karena panitia SEA Games Thailand hanya membuka venue dua hari sebelum lomba. Aturan tersebut membuat rencana tim Indonesia datang lebih awal menjadi tidak memungkinkan.

“Kami maunya tanggal 8 Desember sudah di sana. Tapi venue-nya baru dibuka dua hari sebelum pertandingan. Jadi paling cepat tanggal 10 atau 11 kami bisa mulai adaptasi di air,” kata Hadris.

Dengan kondisi itu, tahap akhir persiapan harus dimaksimalkan di Situ Cipule, Karawang. Tim telah satu minggu melakukan aklimatisasi dari latihan di kawasan dataran tinggi Pangalengan menuju dataran rendah.

Indonesia mengirimkan 23 atlet, terdiri atas 13 putra dan 10 putri, untuk tampil di delapan nomor klasik serta dua nomor beach sprint.

Meski cuaca hujan dan akses arena dibatasi, Hadris tetap yakin target empat emas dapat dicapai.

“Di Karawang kami sudah siap 100 persen. Tinggal penyelesaian akhir nanti di Thailand. Semoga putra mempertahankan tradisi emas, dan putri bisa mengejar jarak yang sempat hilang,” tuturnya.

Rowing terakhir dipertandingkan pada SEA Games 2021 di Vietnam. Saat itu Indonesia finis sebagai runner-up dengan 8 emas dan 6 perak, hanya kalah perolehan perunggu dari tuan rumah. Cabang ini tidak dipertandingkan di SEA Games 2023 Kamboja. (Ant/I-3)