
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengatakan beberapa bagian yang terbakar pada Halte Senen Sentral, yang kini berganti nama menjadi Halte Jaga Jakarta, sengaja tidak direnovasi.
Dia menjelaskan hal itu dilakukan untuk mengingatkan masyarakat akan peristiwa terbakarnya halte tersebut imbas unjuk rasa yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Kalau di lihat, yang di atasnya itu memang disengaja, tiang yang dulu bekas kebakar melengkung, itu memang disengaja (tidak direnovasi),” kata Pramono saat dijumpai di Halte Jaga Jakarta, Senen, Jakarta Pusat, hari ini.
Pada bagian dalam Halte Jaga Jakarta, terdapat sebuah instalasi berupa kumpulan benda, antara lain layar dan kipas angin yang telah terbakar. Di bawah instalasi tersebut, tertulis serangkaian kejadian serta foto-foto saat halte tersebut terbakar sampai selesai direnovasi.
Pramono mengatakan momen tersebut sengaja diabadikan sebagai pengingat bagi seluruh masyarakat dan kejadian serupa diharapkan tidak terulang kembali. Lebih lanjut, dia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk saling menjaga Kota Jakarta agar tetap aman dan nyaman bagi setiap orang.
Meskipun terdapat bagian yang sengaja tidak direnovasi, dia memastikan halte tersebut aman untuk beroperasi. “Semuanya dites, diuji, pasti dijamin tidak akan ada apa-apa. Semuanya sudah dihitung,” ujar Pramono.
Sementara itu, Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) maupun lift di halte tersebut masih dalam proses renovasi JPO beserta lift di halte itu ditargetkan dapat kembali beroperasi pada Desember 2025.
“Mudah-mudahan segera diselesaikan, dan itu menjadi pekerjaan yang akan dikerjakan oleh Kementerian PU, baik di (halte) Jaga Jakarta ini maupun di (halte) Polda,” tutur Pramono. (Ant/P-1)