Semarak Karnaval Khatulistiwa Pontianak, Bahasan: Ragam Budaya Pemersatu Bangsa

Hi!Pontianak - Karnaval Khatulistiwa sukses digelar di sepanjang Jalan Ahmad Yani pada Minggu, 26 Oktober 2025 sebagai salah satu bagian dari rangkaian acara untuk memeriahkan Hari Jadi ke-254 Kota Pontianak yang juga bertepatan dengan momen Car Free Day (CFD).

Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, menyampaikan penyelenggaraan Karnaval Khatulistiwa ini menjadi cerminan dari keberagaman budaya yang ada di Kalimantan Barat, khususnya Pontianak, mulai dari suku bangsa, adat, dan tradisi yang harus terus dilestarikan bersama. Ia bilang, Karnaval Khatulistiwa merupakan ajang untuk menampilkan ragam budaya menjadi satu kesatuan pemersatu bangsa, sesuai dengan tema 'Pontianak Bersahabat' pada tahun ini.

"Bagaimana perbedaan ini tidak menjadi suatu persoalan yang harus kita perdebatkan. Namun, menjadi alat pemersatu yang mempererat tali persaudaraan kita," kata Bahasan usai mengikuti karnaval.

Karnaval ini diikuti sebanyak 30 kontingen dari berbagai instansi, mulai dari pihak sekolah, kedinasan, hingga perhotelan untuk memeriahkannya. Rute awal dimulai dari bundaran Tugu Digulis hingga titik finis di PMI Kota Pontianak.

Lebih lanjut, Bahasan menegaskan bahwa budaya lokal harus bisa bersaing dengan budaya asing yang semakin masif masuk ke Indonesia. Melalui Karnaval Khatulistiwa, ia berharap generasi muda sejak dini dapat lebih mengenal warisan budaya yang ada di daerahnya dibandingkan budaya asing.

"Kita ini harus bersaing dengan budaya-budaya luar yang sudah mulai masif masuk ke negara kita, khususnya di Kota Pontianak agar para generasi muda dari mulai usia sejak dini bisa kenal dan kita perkenalkan bahwa khazanah budaya kita, budaya dalam negeri ini benar-benar kaya, unik, dan menarik yang harus kita lestarikan dan menjadikan mereka mencintai budaya kita sendiri. Jangan sampai anak generasi kita ini lebih mencintai budaya luar," tegasnya.

Adapun Yuyun Yuniarti, Pengawas Sekolah Ahli Madya dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak sekaligus salah satu peserta Karnaval Khatulistiwa, mengungkapkan kontingen mereka mengusung tema keberagaman suku etnis budaya di Pontianak dengan tagline 'Pontianak Bersahabat, Pasti Lah Ye'.

"Kali ini kami berpartisipasi dalam karnaval yang diselenggarakan oleh Disporapar dalam rangka Hari Jadi Kota Pontianak yang ke-254, Pontianak Bersahabat," ujar Yuyun.

Yuyun sendiri mengenakan kostum dengan mengangkat konsep kearifan lokal khas Pontianak, yaitu lidah buaya atau aloevera, sedangkan rekan lelaki yang menjadi pasangannya memakai kostum Tugu Khatulistiwa sebagai ikon dari ibu kota Kalimantan Barat. Dirinya bilang, kostum tersebut merupakan koleksi milik Dikbud Pontianak, khususnya dari bidang kebudayaan.

"Kita harus melestarikan apa yang ada dan ini juga sebagai salah satu aset Kota Pontianak untuk hasil budidayanya. Harus terus kita perkenalkan, kita gaungkan supaya semua mengenal lidah buaya dari Kota Pontianak," ungkapnya.

Ia juga berharap karnaval seperti ini dapat terus digelar menjadi agenda rutin untuk ke depannya dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Pontianak dan semakin banyak peserta yang turut berpartisipasi di setiap tahunnya.