ARTICLE AD BOX
SITUASI eskalasi Timur Tengah semakin meningkat di semua lini. Dalam satu jam terakhir, Israel menyerang tiga tempat sekaligus meliputi wilayah Jalur Gaza, Libanon, dan Suriah.
Israel biasanya tidak mengomentari tindakan militernya di Suriah. Namun jika menyangkut Libanon, Israel mengatakan mereka melancarkan serangan terbatas dan ditargetkan ke wilayah Libanon.
Meskipun ini tetap merupakan invasi ke negara berdaulat, tentara Israel mengatakan bahwa fokus mereka ialah desa-desa di selatan Libanon dengan target Hizbullah, infrastruktur militer Hizbullah, dan benteng lain Hizbullah.
Baca juga : Para Ahli PBB Kecam Israel Benarkan Serangan ke Warga Sipil Libanon
Pada Senin (30/9) malam, rapat kabinet yang pada dasarnya memberikan persetujuan bagi rencana militer Israel untuk dilaksanakan. Namun ada kekhawatiran dari banyak menteri di pemerintahan bahwa ini perlu menjadi operasi skala kecil.
Alasan mereka, Libanon berbeda dengan yang mereka hadapi di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki. Namun tentara Israel mengatakan bahwa inilah yang perlu mereka lakukan untuk mencapai tujuan mereka.
Ini perlu dilakukan, kata tentara, untuk mengubah keseimbangan kekuatan di utara dan mengembalikan warga Israel ke kota-kota dan permukiman yang dievakuasi di sepanjang perbatasan.
Baca juga : Prancis dan AS Minta Gencatan Senjata Hizbullah-Israel selama 21 Hari
Kampanye pengeboman besar-besaran yang dilakukan Israel di Libanon sudah memasuki minggu kedua dan menyebabkan pengungsian massal.
Perdana Menteri Najib Mikati mengatakan sekitar 1 juta orang telah meninggalkan rumah mereka di wilayah selatan, timur dan sebagian ibu kota, Beirut.
Bahkan sebelum konflik antara militer Israel dan Hizbullah meningkat, Libanon terperosok dalam krisis keuangan dan politik, dengan hampir separuh penduduknya tergolong rawan pangan. Ini berarti mereka tidak memiliki cukup makanan.
Sementara itu, setidaknya tiga orang dipastikan tewas dan sembilan lain luka-luka setelah dugaan serangan Israel di Damaskus. Media pemerintah Suriah melaporkan bahwa jurnalis lokal Safaa Ahmad termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan yang terjadi di lingkungan Mezzeh di ibu kota Suriah.
Tim penyelamat sedang menangani kebakaran di lapangan. Militer Israel belum mengonfirmasi serangan tersebut. (Aljazeera/Z-2)