Sholat Isya Jam Berapa? Ini Batas Waktu Awal dan Akhirnya

Ilustrasi(Antara)

Memahami Waktu Pelaksanaan Sholat Isya

Pertanyaan mengenai sholat isya jam berapa sering kali muncul, terutama bagi umat Muslim yang sedang dalam perjalanan atau memiliki kesibukan yang padat hingga larut malam. Secara umum, waktu sholat Isya dimulai setelah hilangnya cahaya merah (mega merah) di ufuk barat dan berakhir hingga terbitnya fajar shadiq (waktu Subuh). Namun, terdapat rincian waktu yang perlu dipahami agar ibadah yang dijalankan tidak hanya sah, tetapi juga mendapatkan keutamaan yang sempurna.

Dalam ilmu fiqih, penentuan waktu sholat tidak didasarkan pada jam dinding semata, melainkan pada pergerakan matahari. Oleh karena itu, jam pelaksanaan sholat Isya akan berbeda-beda di setiap daerah dan berubah seiring pergeseran waktu sepanjang tahun. Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengenai rentang waktu pelaksanaan Isya berdasarkan dalil Al-Qur'an dan Hadis.

Awal Waktu Sholat Isya

Para ulama sepakat bahwa awal waktu Isya ditandai dengan hilangnya syafaq ahmar atau awan merah di ufuk barat setelah matahari terbenam. Di Indonesia, hal ini biasanya terjadi sekitar 70 hingga 80 menit setelah waktu Maghrib. Jika azan Maghrib berkumandang pada pukul 18.00, maka waktu Isya umumnya masuk sekitar pukul 19.10 atau 19.15.

Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk mendirikan sholat pada waktu-waktu yang telah ditentukan. Hal ini termaktub dalam Surat Al-Isra ayat 78:

أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِدُلُوكِ ٱلشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ ٱلَّيْلِ وَقُرْءَانَ ٱلْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْءَانَ ٱلْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا

Artinya: "Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)."

Ayat tersebut menegaskan rentang waktu sholat yang dimulai dari tergelincirnya matahari (Zuhur) hingga gelap malam (Isya). Frasa "ghasaqil-lail" merujuk pada kegelapan malam yang pekat, yang menjadi penanda waktu Isya.

Batas Akhir Waktu Isya: Ikhtiyar dan Darurat

Terkait batas akhir waktu Isya, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama yang membaginya menjadi dua kategori waktu: waktu ikhtiyar (waktu pilihan/utama) dan waktu jawaz (waktu yang diperbolehkan hingga darurat).

1. Pertengahan Malam (Nisful Lail)

Sebagian ulama berpendapat bahwa batas akhir waktu sholat Isya adalah hingga pertengahan malam. Pendapat ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr:

"Waktu sholat Isya adalah hingga separuh malam yang pertengahan." (HR. Muslim)

Untuk menentukan pertengahan malam, Anda bisa menghitung durasi antara waktu Maghrib hingga waktu Subuh, lalu membaginya menjadi dua. Jika Maghrib pukul 18.00 dan Subuh pukul 04.30, maka pertengahan malam jatuh sekitar pukul 23.15.

2. Sebelum Terbit Fajar Shadiq

Mayoritas ulama (Jumhur), termasuk Mazhab Syafi'i yang banyak dianut di Indonesia, berpendapat bahwa waktu Isya membentang hingga sebelum terbitnya fajar shadiq (masuknya waktu Subuh). Namun, menunda sholat Isya hingga mendekati waktu Subuh tanpa alasan syar'i (uzur) dinilai makruh, meskipun sholatnya tetap sah selama dilakukan sebelum fajar menyingsing.

Waktu Terbaik Mengerjakan Sholat Isya

Berbeda dengan sholat lainnya yang lebih utama dikerjakan di awal waktu, sholat Isya memiliki keistimewaan tersendiri jika diakhirkan. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa seandainya tidak memberatkan umatnya, beliau akan memerintahkan untuk mengakhirkan sholat Isya.

Waktu yang dianggap paling utama (afdhal) untuk melaksanakan Isya adalah hingga sepertiga malam pertama atau mendekati pertengahan malam. Hal ini bertujuan untuk menunggu jamaah berkumpul lebih banyak atau untuk kekhusyukan ibadah di malam hari. Namun, penting untuk dicatat bahwa mengakhirkan sholat Isya ini dianjurkan jika dilakukan secara berjamaah dan tidak menimbulkan kesulitan atau rasa kantuk yang berlebihan yang justru membuat seseorang meninggalkan sholat.

Keutamaan Sholat Isya Berjamaah

Mengetahui sholat isya jam berapa saja tidak cukup tanpa memahami keutamaannya. Melaksanakan sholat Isya, terutama secara berjamaah di masjid, memiliki pahala yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang sholat Isya berjamaah, maka seolah-olah dia telah sholat setengah malam. Dan barangsiapa sholat Subuh berjamaah, maka seolah-olah dia telah melaksanakan sholat semalam suntuk." (HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan betapa besarnya ganjaran bagi mereka yang menjaga sholat Isya, mengingat waktu ini adalah waktu di mana tubuh biasanya merasa lelah dan ingin beristirahat. Melawan rasa kantuk untuk menghadap Allah SWT merupakan bentuk jihad nafsu yang dihargai tinggi dalam Islam.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, waktu sholat Isya dimulai sejak hilangnya mega merah di ufuk barat dan berakhir hingga terbitnya fajar shadiq. Meskipun sah dikerjakan sepanjang malam sebelum Subuh, waktu terbaiknya adalah di sepertiga malam pertama atau pertengahan malam jika tidak memberatkan. Umat Muslim diimbau untuk tidak melalaikan sholat ini hingga lewat waktunya, serta memanfaatkan momentum malam hari untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.