Spanyol Melaju ke Final Piala Davis

Petenis timnas Spanyol melakukan selebrasi usai memastikan diri melaju ke final Piala Davis.(AFP/TIZIANA FABI )

TIMNAS Spanyol akan menghadapi juara bertahan dua kali, timnas Italia, untuk memperebutkan gelar Piala Davis setelah mengalahkan timnas Jerman dalam pertandingan ganda penentu, mencapai final pertama mereka dalam enam tahun.

Pablo Carreno Busta membawa Spanyol unggul lebih dulu dengan kemenangan atas Jan-Lennard Struff di tunggal pembuka.

Namun, petenis nomor tiga dunia asal Jerman, Alexander Zverev, berjuang keras melewati Jaume Munar untuk membawa pertandingan ke babak penentuan.

Marcel Granollers dan Pedro Martinez, yang dipanggil untuk memastikan kemenangan di perempat final melawan Rep Ceko, Kamis (20/11), kembali menang dengan mengalahkan Kevin Krawietz dan Tim Puetz 6-2, 3-6, dan 6-3.

Ini adalah final pertama bagi juara enam kali Spanyol sejak 2019 - dan sangat memuaskan mengingat absennya petenis nomor satu dunia, Carlos Alcaraz, yang cedera.

Mereka menghadapi tugas berat lainnya melawan favorit tuan rumah, Italia, dalam pertandingan final di Bologna pada Minggu (23/11) mulai pukul 21.00 WIB.

Italia – yang tidak diperkuat petenis nomor dua dunia Jannik Sinner dan petenis peringkat delapan Lorenzo Musetti – mengalahkan Belgia pada Jumat (21/11) untuk mencapai final ketiga berturut-turut.

Spanyol dan Italia akan bertemu untuk pertama kalinya dalam 19 tahun di Piala Davis, setelah terakhir kali bertemu di babak play-off Grup Dunia 2006 ketika kapten tim David Ferrer dan Filippo Volandri sama-sama bermain.

Kapten Spanyol, Ferrer, mengatakan: "Saya sangat bangga dengan para pemain saya, mereka berjuang keras untuk berada di sini.

"Kami sangat bersemangat, tetapi kami harus beristirahat dan bersiap untuk final."

"Italia memiliki pemain-pemain yang sangat bagus. Mereka tidak memiliki Jannik dan Lorenzo, tetapi kami juga tidak memiliki Carlos. Saya yakin kami akan bersaing," lanjutnya.

Baik pasangan ganda Spanyol maupun Jerman telah mengalami pertandingan-pertandingan berisiko tinggi minggu ini, meskipun Krawietz dan Puetz-lah yang menang dalam situasi yang lebih dramatis karena mereka menyelamatkan tiga match point untuk memastikan kemenangan Jerman atas Argentina tak lama setelah pukul 01.00 waktu setempat.

Granollers dan Martinez mendominasi set pembuka, dengan cepat memimpin 4-0 - tetapi satu break servis Krawietz dan Puetz di set kedua sudah cukup untuk memaksakan set penentuan.

Duo Spanyol-lah yang akhirnya tampil lebih kuat, mematahkan servis lawan menjadi dua angka di game keempat set penentuan dan mempertahankan ketenangan mereka untuk meraih kemenangan pada kesempatan pertama.

Carreno Busta memberi Spanyol awal yang sempurna pada Sabtu sore dengan kemenangan 6-4 dan 7-6 (8-6) atas Struff.

Setelah gagal meraih tiga match point pertamanya saat servis Struff pada kedudukan 5-4 di set kedua, Carreno Busta yang berada di peringkat ke-89 kemudian harus bangkit dari ketertinggalan 6-1 melalui tie-break.

Zverev, satu-satunya pemain tunggal 10 besar yang berlaga di Final tahun ini, mengatakan setelah kemenangannya 7-6 (7-2) 7-6 (7-5) bahwa ia merasa kurang sehat menjelang pertandingan tersebut.

Petenis Jerman yang tampil kurang memuaskan itu membuat 28 kesalahan sendiri, tetapi ia menemukan konsistensi ketika dibutuhkan untuk memenangkan kedua tie-break melawan petenis nomor 36 dunia, Munar.

Namun, kekalahan di nomor ganda membuat penantian Jerman untuk tampil di final pertama sejak 1993 terus berlanjut. (bbc/Z-1)