Warung Perkedel Ibu Kokom, Wajib Disambangi Saat Jalan ke Tahura Bandung

Warung Bu Kokom, kedai bersahaja di Tahura, Bandung, menghadirkan pengalaman makan nikmat usai tamasya jalan kaki.(MI/Iis Zatnika)

Bagi pecinta jalan pagi di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda, Bandung, atau mereka yang menyukai tamasya ke taman dengan pohon-pohon yang menjulang, tempat ini wajib disinggahi. Namanya Warung Bu Kokom, kedai bersahaja ini menghadirkan pengalaman makan nikmat usai menjelajah di Tahura.
 
Berada di tengah hutan. Dari pintu masuk, kita harus jalan kaki keliling dengan jarak tempuh kurang lebih 4 km. Atau jika ingin mempersingkat perjalanan, bisa masuk Tahura melalui gerbang Maribaya, sehingga hanya melewati satu jalan ke curug dan satu kali jembatan.

Dapurnya sederhana dengan asap tipis dari tungku dan kayu bakar memberi kesan hangat sekaligus mengundang selera. Meja-meja kayu berjejer rapi, dikelilingi hijaunya pepohonan yang menjadikan setiap suapan terasa lebih nikmat. Tak heran, Warung Bu Kokom selalu ramai, baik oleh pengunjung Tahura maupun mereka yang sengaja datang hanya untuk menikmati hidangan khasnya.

Menu sederhana yang justru jadi primadona dan selalu jadi incaran wisatawan: perkedel Bu Kokom. Teksturnya renyah diluar, lembut di dalam, dengan rasa gurih yang pas di lidah. Apalagi jika disantap dengan sambal terasinya yang juara. 

Dibuat dari kentang pilihan yang digoreng hingga keemasan, perkedel ini sering kali langsung ludes meski baru saja dihidangkan. Banyak pengunjung rela menunggu gorengan batch berikutnya hanya demi bisa mencicipi keistimewaan camilan satu ini. Bahkan, tak sedikit yang menjadikan perkedel ini sebagai oleh-oleh kecil teman atau keluarga di rumah.

Selain perkedel, aneka kudapan lain juga tersedia ayam serta nila goreng, paket nasi liwet untuk 5 orang, hingga beragam pepes dan karedok khas sunda. Untuk cuci mulut, yang juga harus masuk daftar pesanan yakni pisang bakar gula aren yang sulit ditemui di tempat lain.
Mari mengisi energi dengan cita rasa masakan Sunda yang otentik. Bagi banyak wisatawan, perjalanan ke Tahura tidak pernah lengkap tanpa singgah di warung ini. Rasa, suasana, dan keramahan berpadu sederhana, cukup untuk meninggalkan kesan yang bertahan lama. (X-8)