Ajang Nol Emisi Electricity Connect Tukarkan Jejak Karbon

(MI/HO)

MASYAKARAT Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) berkomitmen mengurangi emisi karbon dengan menggelar Electricity Connect 2025 sebagai ajang nol emisi. Langkah ini searah dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di sektor ketenagalistrikan nasional. 

Sekretaris Jenderal MKI selaku Ketua Panitia Pelaksana Electricity Connect 2025, Arsyadany G. Akmalaputri, mengatakan salah satu ajang besar di Indonesia itu menukar seluruh jejak karbonnya dengan Sertifikat Pengurangan Emisi. "Kami melihat Electricity Connect 2025 bukan hanya sekadar ruang berkumpulnya entitas ketenagalistrikan di Indonesia dan kawasan, melainkan juga medium penting untuk menyampaikan komitmen kami terhadap kelestarian lingkungan melalui penerapan Event Nol Emisi," ungkapnya dalam keterangan resmi, Sabtu (29/11).

Guna menyukseskan agenda nol emisi tersebut, MKI menjalin kerja sama dengan PT PLN Energy Management Indonesia (PLN EMI) yang memiliki kapabilitas di bidang Environmental Management, Emission Reduction, dan pengelolaan Sertifikat Pengurangan Emisi (SPE/Carbon Credits). PLN EMI kemudian memberi dukungan dengan melakukan perhitungan dan penyusunan jejak karbon dari penyelenggaraan Electricity Connect 2025 serta menyediakan SPE untuk kebutuhan carbon offset-nya.

Carbon offset adalah mekanisme untuk mengimbangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari suatu aktivitas dengan cara membiayai proyek hijau di tempat lain yang mengurangi atau menyerap emisi tersebut. Dari perhitungan yang dilakukan PLN EMI diketahui bahwa emisi karbon dari Electricity Connect 2025 sebanyak 869,72 tCO2 dari penerbangan, 42,75 tCO2 dari mobil, dan 8,00 tCO2 dari kelistrikan. 

Total jejak karbon sebanyak 920,47 tCO2 tersebut ditukar dengan SPE dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Muara Karang Blok 3. (I-2)