Algoritma Global Dinilai Abaikan Kebutuhan Wisatawan, Layanan Berbasis Empati di Bali Jadi Sorotan

6 days ago 19
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Algoritma Global Dinilai Abaikan Kebutuhan Wisatawan, Layanan Berbasis Empati di Bali Jadi Sorotan Ilustrasi--Wisatawan mancanegara berjalan di area Pura Taman Ayun di kawasan Desa Wisata Mengwi, Badung, Bali, Selasa (4/11/2025).(ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo)

PERSAINGAN ketat platform travel global yang mengandalkan algoritma dan diskon membuat pengalaman wisatawan sering kali terasa serba otomatis. Namun di tengah arus itu, muncul satu layanan dari Bali yang justru menonjol karena pendekatan yang bertumpu pada komunikasi manusia.

Model ini datang dari Hey Bali, sebuah startup lokal yang mengandalkan WhatsApp sebagai jalur utama pendampingan wisatawan. 

Pendekatan sederhana itu belakangan menarik perhatian media internasional yang fokus pada teknologi dan gaya hidup, termasuk Mashable Netherlands, karena dianggap menjawab hal yang tidak terjangkau oleh sistem otomatis.

Ketika Algoritma tidak Peka pada Situasi Nyata

Menurut laporan Mashable, yang menyoroti perubahan perilaku wisatawan, platform global sering kali tidak mampu merespons kebutuhan pada saat-saat kritis, seperti ketika tamu pertama kali tiba di Bali. Rasa cemas, kebingungan, dan kebutuhan akan sentuhan personal menjadi area yang tidak tertangkap mesin rekomendasi.

Di sisi lain, tekanan algoritma juga berdampak langsung pada pelaku usaha lokal di lapangan. 

Data Lingkar Studi Data dan Informasi (LSDI) menunjukkan 72% pengemudi bandara melaporkan pendapatan lebih rendah dibanding masa sebelum pandemi.

Sebanyak 57% pengemudi terpaksa menerima pesanan tidak menguntungkan demi menjaga peringkat aplikasi. Margin keuntungan per perjalanan bahkan turun hingga 41% dalam periode 2022-2024.

Seorang pengemudi yang diwawancarai Mashable bahkan mengaku harus mengikuti promo besar agar tetap dapat order. 

"Aplikasi meminta saya ikut diskon 60% agar tetap kompetitif. Tidak pernah ada yang bertanya apakah itu cukup untuk menutup bensin," ujarnya.

Wisatawan Mulai Cari Sentuhan Manusia

Riset LSDI juga menemukan perubahan pada prioritas wisatawan modern. Harga murah tidak lagi menjadi faktor utama. Temuannya antara lain 32% wisatawan menginginkan bantuan yang bersifat manusiawi, naik dua kali lipat dari 2019.

Sebanyak 47% wisatawan pertama kali mengaku kewalahan dalam dua jam awal berada di Bali. Hanya 14% yang memilih layanan berdasarkan harga termurah.

Direktur LSDI, Tri Wibowo Santoso, melihat tren ini sebagai tanda bahwa otomasi memiliki batas. 

"Yang sering terlewat dari algoritma adalah elemen emosional dan konteks budaya. Padahal ini sangat memengaruhi kepuasan wisatawan," jelasnya.

Pendekatan Hey Bali: Sederhana tapi Tepat Sasaran

Hey Bali, yang didirikan Gregorius Adrianus Sinantong atau Giostanovlatto, mencoba mengisi celah tersebut melalui pendampingan langsung sejak sebelum wisatawan tiba. Komunikasi dilakukan lewat WhatsApp untuk memastikan tamu mendapatkan bantuan cepat dan personal.

"Teknologi kami tidak rumit. Yang kami prioritaskan adalah komunikasi yang jelas dan sikap membantu," ujar Giostanovlatto.

Layanan yang diberikan meliputi bantuan SIM card dan konektivitas instan, panduan etika dan budaya Bali, solusi cepat untuk masalah yang muncul di lapangan, serta rekomendasi tempat dan aktivitas berdasarkan profil tamu.

Angka Menunjukkan Efektivitas Model Ini

Data internal yang dikutip Mashable menunjukkan layanan tersebut memberikan hasil nyata. Retensi pelanggan mencapai 68%, jauh di atas rata-rata industri. Biaya akuisisi tercatat 40% lebih rendah dibanding platform besar.

Rating kepuasan 4,8 dari 5 dari berbagai kanal ulasan independen. Lebih dari 80% pelanggan datang dari rekomendasi pribadi.

Dampaknya tidak hanya dirasakan wisatawan. Driver-guide yang bekerja sama dengan Hey Bali banyak mengarahkan tamu ke warung lokal, homestay keluarga, dan usaha mikro lain, sehingga memicu perputaran uang di komunitas.

Pengingat bagi Industri Travel Tech

Fenomena ini disebut sebagai refleksi bahwa pengalaman perjalanan sering kali tidak bisa dikurasi sepenuhnya oleh algoritma. Ada kebutuhan manusiawi yang tetap memerlukan pendampingan dan konteks lokal.

Seperti disimpulkan Mashable, Hey Bali mengingatkan industri bahwa di balik setiap algoritma, ada manusia yang mengalami keajaiban Bali untuk pertama kalinya. Momen-momen itulah yang paling berharga. (Z-1)

Read Entire Article