BRIN Genjot Kebangkitan Industri Pesawat

Ilustrasi(ANTARA/M RISYAL HIDAYAT)

KEPALA Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Arif Satria menegaskan bahwa industri pesawat menjadi salah satu fokus utama arahan Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan yang membahas arah kebijakan riset nasional. Arif menyebut Prabowo secara khusus meminta penguatan riset kedirgantaraan untuk mempercepat kemandirian teknologi Indonesia.

Arif mengatakan, BRIN saat ini telah memiliki sejumlah inovasi yang siap dilebarkan skalanya, termasuk pesawat N219 hasil kolaborasi dengan PT Dirgantara Indonesia (PTDI). "Kita sudah memiliki N219 yang saat ini sudah siap untuk diproduksi lebih banyak lagi sesuai dengan pesanan pemerintah," ujarnya seusai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/11). 

Selain N219, BRIN juga tengah menyiapkan program besar untuk pengembangan seaplane atau pesawat amfibi, yang dinilai vital bagi negara kepulauan seperti Indonesia. Menurut Arif, kemampuan pesawat amfibi untuk mendarat di laut membuatnya relevan bagi konektivitas wilayah 3T dan kebutuhan logistik jarak jauh.

"Kita juga sedang mempersiapkan bagaimana membangun, memperkuat produksi seaplane," kata Arif.

Dia turut menegaskan bahwa kolaborasi dengan PTDI dan Pindad akan diperluas tidak hanya untuk pesawat, tetapi juga teknologi alutsista pendukung.

Arif menilai dukungan Presiden menjadi momentum penting untuk konsolidasi riset dirgantara nasional. Ia menyebut arahan Prabowo sangat jelas, yaitu BRIN harus menghasilkan inovasi yang memberi harapan baru dan mampu menjawab tantangan strategis bangsa.

Selain penguatan riset pesawat, BRIN juga menyiapkan rancangan jangka panjang berupa ekosistem riset modern untuk menampung talenta STEM dari sekolah unggul termasuk SMA Garuda. 

Arif menjelaskan, fasilitas dan instrumen riset sedang dipersiapkan agar para lulusan yang kembali dari studi luar negeri dapat langsung berkarya di bidang teknologi, termasuk kedirgantaraan. (I-3)