Daniel Farke Tuduh Donnarumma Pura-Pura Cedera, Manchester City Gagalkan Poin Berharga Leeds

Pelatih Leeds, Daniel Farke, menuding Gianluigi Donnarumma berpura-pura cedera untuk mendapatkan jeda instruksi dari Pep Guardiola.(Leeds)

PELATIH Leeds United, Daniel Farke, menuduh kiper Manchester City Gianluigi Donnarumma berpura-pura cedera. Hal itu demi “membengkokkan aturan” setelah timnya kalah 2-1 dari juara bertahan Liga Inggris di Etihad Stadium, Sabtu malam.

Leeds tertinggal cepat ketika Phil Foden mencetak gol pada menit pertama, disusul tambahan gol dari Josko Gvardiol sebelum jeda. Namun perubahan taktik Farke di babak kedua membuat Leeds bangkit. Dominic Calvert-Lewin langsung memperkecil ketertinggalan sesaat setelah kick-off babak kedua.

Tekanan Leeds semakin terlihat membuat City kewalahan, hingga kemudian Donnarumma terjatuh dan mendapat perawatan. Insiden ini menghentikan laga selama sekitar dua menit, memberi kesempatan kepada manajer City Pep Guardiola memanggil para pemainnya ke tepi lapangan untuk memberikan instruksi baru.

“Semua orang tahu alasan dia jatuh,” ujar Farke. “Itu bukan rahasia. Alasannya jelas. Itu masih dalam aturan. Itu cerdas. Apakah saya suka? Apakah itu masuk dalam semangat fair play? Apakah seharusnya seperti itu? Biarlah saya simpan untuk diri sendiri. Itu tugas otoritas untuk mencari solusi.

“Saya bertanya kepada ofisial keempat apakah mereka mau melakukan sesuatu. Tangan kami terikat. Jika kita tidak mendidik pemain soal fair play dan sportivitas, dan justru membiarkan mereka memanipulasi aturan dengan cedera palsu untuk mendapatkan instruksi tambahan, itu bukan hal yang saya sukai. Tapi jika masih dalam aturan, saya tidak bisa mengeluh.”

Gol Foden di masa tambahan waktu memastikan kekalahan keenam Leeds dalam tujuh laga Liga Inggris, membuat mereka tetap berada di posisi 18. Leeds juga menjadi salah satu tim dengan produktivitas gol terendah musim ini.

Meski demikian, keputusan Farke mengganti pendekatan permainan di babak kedua sempat hampir membalikkan keadaan. Foden mengakui bahwa perubahan taktik Leeds membuat City kesulitan.

“Di babak pertama kami mengontrol permainan. Babak kedua mereka menekan lebih tinggi, menaruh dua penyerang, dan mengubah formasi,” kata Foden kepada BBC Match of the Day. “Kami kesulitan menguasai bola. Kami berkumpul di pinggir lapangan, mengubah beberapa hal, dan dari sana permainan membaik. Jeda kecil itu sangat penting untuk memperbaiki situasi.”

Farke menambahkan bahwa penanganan situasi semacam ini membutuhkan keputusan dari otoritas kompetisi. “Apakah itu sesuai dengan semangat permainan atau fair play? Saya ragu,” ujarnya.

Meski hasilnya mengecewakan, Farke menilai performa timnya layak menjadi modal optimisme. “Penampilan seperti ini harus memberi kami keyakinan besar. Jika kami menunjukkan semangat dan kebersamaan seperti ini, kami punya peluang besar meraih poin,” katanya.

Mantan pemain dan analis BBC, Chris Sutton, menilai Leeds tampil meyakinkan meski kalah. Sementara eks manajer Premier League, Neil Warnock, menyebut perubahan taktik Farke di jeda pertandingan sebagai respons yang tepat setelah sebelumnya dikritik soal pergantian pemain. (BBC/Z-2)