Populer: KA Petani Beroperasi Mulai 1 Desember 2025; Otorita IKN Bangun PLTS

Informasi mengenai beroperasinya Kereta Api Petani dan Pedagang mulai 1 Desember 2025 menjadi salah satu berita populer di kumparanBisnis sepanjang Sabtu (29/11).

Selain itu, kabar Otorita IKN akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) juga tidak kalah menyita perhatian publik. Berikut ini rangkuman selengkapnya:

Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT KAI (Persero) siap mengoperasikan Kereta Api Petani dan Pedagang untuk memperlancar distribusi hasil pertanian dan perdagangan lokal.

Layanan KA Petani dan Pedagang ini akan mulai dioperasikan pada perjalanan Commuter Line Merak mulai Senin, 1 Desember 2025. VP Corporate Secretary KAI Commuter, Karina Amanda, mengatakan pengoperasian layanan KA Petani dan Pedagang ini dirangkaikan pada Commuter Line Merak dengan kapasitas 73 tempat duduk. Tarif untuk memanfaatkan layanan kereta tersebut Rp 3.000.

"Setiap harinya akan tersedia 7 perjalanan dari Merak dan 7 perjalanan dari Rangkasbitung, sesuai dengan jadwal Commuter Line Merak saat ini," ungkap Karina melalui keterangan tertulis, Sabtu (29/11).

Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan nilai investasi sekitar Rp 900 miliar untuk energi bersih IKN di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

"Untuk pemenuhan energi bersih salah satu prioritas utama mendukung pembangunan IKN, dibangun PLTS kerja sama dengan PT NSSE (PT Nusantara Sembcorp Solar Energi)," ujar Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono di Sepaku, Penajam Paser Utara, dikutip dari Antara, Sabtu (29/11).

Basuki menegaskan pembangunan infrastruktur energi bersih merupakan bagian tidak terpisahkan dari visi IKN sebagai kota hutan berkelanjutan. Energi hijau menjadi fondasi bagi IKN yang rendah emisi, efisien, serta selaras dengan alam.

Otorita IKN telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT NSSE, sebuah Joint Venture Company milik PLN Nusantara Renewables dan SembCorp Utilities Pte. Ltd untuk membangun PLTS kapasitas 50 megawatt.