Dari 30.000 Tim, Hanya 420 Bertahan di PIMNAS ke-38 di Unhas

Universitas Hasanudin kembali menjadi tuan rumah Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).(MI/Lina Herlina)

UNIVERSITAS Hasanuddin (Unhas) kembali menjadi tuan rumah Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) setelah 17 tahun. Dengan semangat Panrita yang bijaksana dan tangguh, ajang bergengsi yang dibuka secara resmi hari ini menyaring ribuan tim inovasi untuk melahirkan generasi unggul Indonesia.

Ketua Panitia PIMNAS ke-38, Muh Ruslin, dalam sambutannya mengungkapkan betapa ketatnya persaingan untuk mencapai puncak kompetisi ini. "Prosesnya sangat panjang. Dari sekitar 30.000 tim yang mengajukan pendanaan, hanya 1.590 yang berhasil. Dan dari jumlah itu, hanya 420 tim terbaik yang akhirnya lolos dan berdiri di PIMNAS ke-38 ini," papar Ruslin.

Ia menegaskan bahwa PIMNAS bukan sekadar lomba, melainkan sebuah langkah strategis. "Ini adalah langkah awal untuk melahirkan inovasi, membangun jejaring dan kolaborasi, serta membentuk pribadi berkarakter yang akan berdampak bagi Indonesia dan dunia," tambahnya.

Komitmen untuk menjadikan PIMNAS lebih dari sekadar kompetisi juga ditekankan oleh Rektor Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa. Unhas, sebagai bukti keseriusannya, memberikan bobot Satuan Kredit Semester (SKS) yang tinggi bagi mahasiswanya yang berpartisipasi.

"Bagi kami, PIMNAS adalah bagian dari ekosistem riset. Di sini, mahasiswa tidak hanya dilatih hard skill, melainkan juga soft skill yang sangat esensial: kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, critical thinking, dan problem solving. Kami menyimpulkan, ini bukan sekadar kompetisi, tetapi pelatihan menyeluruh bagi calon pemimpin masa depan," tegas Rektor.

Pendapat senada disampaikan oleh Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti, Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemendikristek), Beny Bandanadjaja. Ia menyebut PIMNAS sebagai kompetisi bergengsi yang persiapannya bisa memakan waktu setahun.

"Bisa jadi PIMNAS ini lebih sulit dari tugas akhir atau skripsi. Jika skripsi hanya diuji oleh dosen di kampus sendiri, di PIMNAS mereka diuji oleh persaingan yang sangat luar biasa. Sangat wajar jika diberikan penghargaan SKS dan disetarakan dengan skripsi," ujar Beny.

Ia juga berharap semangat dan kemampuan yang telah ditempa selama PIMNAS dapat menjadi modal utama para peserta dalam menghadapi dunia kerja dan tantangan global yang semakin kompleks.

PIMNAS ke-38 yang mengusung tema "Transformasi Mahasiswa Indonesia Menjadi Generasi Unggul yang Inovatif, Kolaboratif, Berkarakter, dan Berdampak" ini diikuti oleh 2.687 partisipan langsung dari 167 perguruan tinggi di Indonesia. Kegiatan inti penilaian poster dan presentasi akan berlangsung hingga 26 November, dan ditutup dengan malam puncak pada 27 November. (E-2)