DIY Dinilai Kredibel untuk Terbitkan Obligasi Daerah

6 days ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
DIY Dinilai Kredibel untuk Terbitkan Obligasi Daerah Anggota MPR Melchias Markus Mekeng mengikuti sarasehan nasional.(MI/Agus Utantoro)

ANGGOTA MPR Melchias Markus Mekeng mengemukakan DIY cukup kredibel untuk menerbitkan obligasi daerah.  

“Saya yakin DIY pasti kredibel menerbitkan obligasi daerah. Kalau saya lihat dari data Yogya, tingkat kesehatannya sangat satisfying, dan itu adalah salah satu indikator bahwa ini kredibel untuk melakukan obligasi daerah,” tegas Mekeng, pada Sarasehan Nasional Obligasi Daerah sebagai Alternatif Sumber Pembiayaan Daerah dan Instrumen Investasi Publik, di Sahid Raya, Sleman, Senin (24/11).

Menurut dia, tingkat kesehatan fiskal DIY yang baik menjadikan daerah ini berpotensi menjadi indikator positif bagi lembaga pemeringkat (rating agency). Namun, ia menekankan, keberhasilan obligasi tetap bergantung pada pembenahan APBD agar menjadi accountable, kredibel, dan transparan.

Mekeng memberikan pandangan mengenai urgensi politik dan konstitusional obligasi daerah. Ia mendefinisikan obligasi daerah sebagai sumber pinjaman jangka menengah atau panjang yang diterbitkan untuk masyarakat, serupa dengan Surat Utang Negara (SUN).

Menurut dia, meski sudah ada aturan turunan, undang-undang spesifik tentang obligasi daerah tetap diperlukan agar instrumen ini menarik di mata investor. Ia optimistis, jika undang-undang rampung pada 2026, penerbitan obligasi daerah sudah bisa dilakukan pada 2027.

Mekeng menegaskan bahwa langkah ini memiliki keterkaitan kuat pada konstitusi, merujuk pada UUD 1945 Pasal 18 Ayat 2 dan Pasal 18A Ayat 2 yang mewajibkan daerah mengatur urusan pemerintahan secara otonomi.

Ia mencontohkan keberhasilan SUN yang setelah adanya UU Tahun 2002 langsung menjadi instrumen investasi kredibel dengan outstanding mencapai ribuan triliun. Dampak positif undang-undang obligasi daerah dinilainya akan serupa, yakni meningkatkan kredibilitas fiskal, diversifikasi sumber pembiayaan, penguatan pasar modal, dan peningkatan transparansi fiskal.

Mekeng mengatakan ada penyusutan drastis Dana Alokasi Umum (DAU) yang tadinya distatemenkan 26%. Obligasi daerah adalah instrumen vital untuk kemandirian fiskal daerah. Ia berharap Presiden Prabowo segera merestui instrumen ini agar dapat menjadi opsi investasi bagi publik.

LANDASAN HUKUM
Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan, ambisi pembangunan daerah, mulai dari peningkatan layanan publik hingga pembangunan infrastruktur strategis, kini terbentur kendala utama. Kebutuhan pembiayaan jangka panjang untuk proyek-proyek vital gagal ditopang oleh sumber pendanaan konvensional.

Untuk mengatasi hambatan ini, Sri Sultan menekankan landasan hukum penerbitan obligasi daerah telah matang. Landasan hukum tersebut mencakup UU No. 1/2022 tentang HKPD, PP No. 1/2024, dan khususnya Peraturan Menteri Keuangan No. 87 Tahun 2024 yang memberikan panduan teknis komprehensif.

“Dengan hadirnya payung hukum yang lengkap, pemerintah daerah kini memiliki peluang strategis, untuk memanfaatkan obligasi sebagai sumber pembiayaan yang kredibel, aman, dan produktif,” papar Sri Sultan pada Sarasehan Nasional Obligasi Daerah sebagai Alternatif Sumber Pembiayaan Daerah dan Instrumen Investasi Publik, Senin (24/11) di Sahid Raya, Sleman.

Selain menawarkan jangka waktu yang ideal untuk proyek infrastruktur layanan publik, Sri Sultan memaparkan bahwa obligasi dapat mendorong disiplin fiskal melalui keterlibatan auditor dan kewajiban keterbukaan informasi, sekaligus menjadi media partisipasi publik bagi masyarakat dan investor lokal.

TANTANGAN YANG DIHADAPI
Sri Sultan juga mengakui tantangan yang harus dihadapi. Variasi kapasitas fiskal antardaerah, kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM), dan kualitas perencanaan proyek menjadi faktor-faktor kritis.  

Contohnya, biaya material dan waktu yang dibutuhkan untuk melibatkan berbagai pihak terkait terkadang membuat daerah lebih memilih alternatif yang prosesnya cenderung lebih cepat, seperti Pinjaman Daerah atau KPBU.

Sri Sultan berharap, regulasi terbaru menjadi landasan daerah untuk membangun pipeline proyek yang bankable dan menunjukkan kemampuan mengelola pembiayaan modern secara profesional. “Penerbitan obligasi daerah bukan sekadar inovasi finansial, tetapi juga simbol dari kemandirian fiskal dan kepercayaan pasar,” ujar Sri Sultan. (E-2)

Read Entire Article