Komisi XI DPR Belum Terima Laporan soal Burden Sharing Program 3 Juta Rumah

5 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Foto udara deretan unit rumah subsidi di Kecamatan Puuwatu, Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (19/6/2025). Foto: ANTARA FOTO/Andry Denisah

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Mohamad Hekal menyebut DPR belum menerima penjelasan resmi terkait wacana burden sharing baru antara Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) untuk mendukung program perumahan rakyat dan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.

“Saya baru baca itu di media juga, kita belum dapat penjelasan resminya,” kata Hekal saat ditemui di Kompleks Parlemen, Rabu (3/9).

Hekal mengakui skema burden sharing memang pernah diterapkan saat pandemi COVID-19. Namun hingga kini belum ada pembahasan lanjutan.

“Iya ya, dulu kan pas pandemi memang ada pembicaraan, mungkin ada pembahasan di antara mereka (Kemenkeu dan BI) tapi belum disampaikan kepada kita. Nanti kita tanya lah pada kesempatan berikutnya,” ujarnya.

Senada, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Dolfie Othniel Frederic Palit juga menepis kabar adanya skema baru pembagian beban bunga antara fiskal dan moneter. Ia menegaskan, saat ini instrumen utama yang digunakan BI untuk mendukung sektor perumahan adalah melalui kebijakan Giro Wajib Minimum (GWM).

“Kan melalui instrumen yang dimiliki BI kan melonggarkan likuiditas. Melalui mekanisme GWM, ya itu aja. GWM ke bank yang menyalurkan kredit untuk perumahan, ya dapat likuiditas, GWM nya diturunkan. Hanya mainin GWM,” jelas Dolfie.

Terkait pendanaan Kopdes, Dolfie menjelaskan skemanya berbeda karena menggunakan alokasi APBN. Pemerintah akan menempatkan dana di bank Himbara, mirip mekanisme Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Kalau kopdes, itu di APBN, pemerintah nanti dia sistemnya penempatan. Kayak seperti jaman COVID, penempatan di bank Himbara. Nanti kopdesnya mengajukan kredit seperti ngajuin KUR, biasa. Cuma pemerintah melakukan penempatan secara bertahap. Alokasinya kalau nggak salah Rp 80 triliun,” katanya.

Meski begitu, Dolfie menegaskan istilah burden sharing tidak tepat digunakan untuk kondisi saat ini. Menurutnya, peran BI lebih kepada mendukung sektor-sektor strategis yang mampu membuka lapangan kerja, salah satunya perumahan.

“Istilahnya bukan burden sharing. Kalau burden sharing kita belum ketemu. Belum pernah dibahas juga. Tapi peran Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada sektor-sektor strategis,” ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo dalam rapat bersama DPD RI menyebut adanya mekanisme burden sharing baru antara bank sentral dan Kemenkeu. Perry mencontohkan, bunga efektif untuk program perumahan rakyat ditetapkan sekitar 2,9 persen, sementara untuk Kopdes Merah Putih sebesar 2,15 persen.

Perry menjelaskan, formula burden sharing ini dihitung dari bunga Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun dikurangi hasil penempatan pemerintah di perbankan, kemudian sisanya ditanggung bersama. BI disebut sudah membeli SBN dari pasar sekunder senilai Rp 200 triliun untuk menambah likuiditas.

“Dengan burden sharing atau pembagian beban bunga yang tentu saja bersama BI dan Kemenkeu, dan karenanya akan mengurangi beban pembiayaan dari program-program untuk ekonomi kerakyatan dalam program Asta Cita,” kata Perry.

“Kami terus sinergi. Itu bukti kami sebagai bagian dari NKRI, BI berkomitmen untuk bersinergi dan berkomitmen erat dengan kebijakan pemerintah, mendukung Asta Cita, menjaga stabilitas ekonomi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi untuk ekonomi kerakyatan dan juga untuk Indonesia maju,” imbuhnya.

Berdasarkan data terkini, Perry menyebutkan bahwa bank sentral telah membeli SBN dari pasar sekunder sekitar Rp 200 triliun.

Read Entire Article