Johnson Wen alias Pyjamaman divonis penjara sembilan hari setelah menerobos barisan pengamanan dan merangkul paksa Ariana Grande yang sedang menghadiri acara penayangan perdana film Wicked: For Good di Singapura. Hakim Christopher Goh menilai konten kreator asal Australia itu sebagai pencari perhatian yang tidak mempedulikan keselamatan orang lain.
Tindakan Johnson Wen bukanlah histeria penggemar atau luapan emosi sesaat, tetapi aksi yang direncanakan dengan matang. Wen dalam sebuah wawancara dengan penyiar radio Fox 101.9 di Australia usai menerobos naik ke panggung The Weeknd pada 2024, menyatakan ia dalam kondisi sadar setiap menerobos barikade keamanan acara yang didatangi dan paham betul dengan konsekuensi hukum yang sudah dan akan menimpanya.
Wen menjawab “Saya tahu itu buruk, tapi saya tidak peduli konsekuensinya. Wen sudah kerap mendapat teguran, namun ia berkeras. Ia tidak akan berhenti. “Saya adalah penyusup terbaik di dunia!” ujarnya. Ketika ditanya apakah ia memang sengaja mencari popularitas lewat aksinya, Wen mengiyakan.
Aktor Marissa Bode yang menjadi lawan main Ariana Grande di film Wicked menuding media sosial sebagai pendorong perilaku Wen. Media sosial, menurut Bode, memunculkan perilaku buruk demi jumlah views dan like tanpa penyesalan dan minim kepedulian akibatnya kepada orang lain.
Media sosial memang menjadi bagian dalam aksi Wen. Setiap penerobosan direkam dan dibagikan di media sosial. Pada profil akunnya, Wen mengurutkan aksinya seperti lencana kehormatan: menerobos lapangan pertandingan final Piala Dunia 2023 dan naik ke panggung konser Katy Perry, The Weeknd, dan Chainsmokers.
Mayoritas respons pengguna media sosial sebenarnya mengutuk perilakunya. Ironisnya, semakin banyak yang mencaci, popularitas konten justru makin meroket karena terjadi paradoks viralitas.
Apa itu paradoks viralitas?
Paradoks viralitas adalah kondisi di mana konten yang beredar luas di media sosial seringkali bukan konten yang disukai oleh mayoritas pengguna platform. Istilah paradoks viralitas dikenalkan oleh dua peneliti psikologi New York University Steve Rathje dan Jay J. Van Bavel.
Pengguna media sosial seringkali merespons konten yang negatif atau menyalahi norma dan melanggar hukum karena didorong oleh emosi, terutama rasa kesal. Seseorang yang merespons konten negatif lewat komentar atau membagikan ulang sebenarnya bukan karena ia senang atau menikmatinya, tetapi berusaha menunjukkan bahwa ia bukan bagian dari kelompok yang bertindak negatif itu.
Ketika respons tersebut bertemu dengan algoritma yang membaca popularitas sebuah konten dengan indikator engagement lewat banyaknya komentar dan seberapa sering sebuah konten dibagikan ulang, maka terjadilah paradoks viralitas. Kelemahan dalam algoritma ini yang lantas dimanfaatkan oleh kreator dengan membuat konten yang sengaja memancing reaksi negatif pengguna media sosial.
Anda mungkin pernah mendengar istilah rage-baiting, shock content, atau engagement farming. Semua istilah tersebut merujuk kepada kreator yang sengaja membuat konten yang kontroversial, melanggar norma, atau melanggar hukum untuk menyemai benih kekesalan dan memanen respons kemarahan.

1 week ago
7




















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5368069/original/029796200_1759335348-IMG_20251001_174918_465.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5368278/original/022363000_1759370649-UNCROPPED_HUAWEI_X_MO_FARAH_HIGH_RES_RETOUCHED_UNCROPPED_V1_4__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5368592/original/052082700_1759382673-WhatsApp_Image_2025-10-02_at_11.55.17__2_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5368734/original/054940800_1759389006-4._OPPO_A6_Pro.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5368252/original/072723900_1759368570-MPL_ID_S16_01.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5364673/original/002689600_1759123307-xnghan_p2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5236191/original/021182700_1748493363-image002.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5368342/original/065760600_1759373933-Realme_Moonton_M7_01.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4388674/original/024066900_1681094741-logo-ea-sports-fc.png.adapt.1456w.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5080104/original/087826400_1736158590-20250106-Dapur_MBG-MER_4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5276828/original/024798900_1751964665-WhatsApp_Image_2025-07-08_at_14.47.05.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5357242/original/017691500_1758523929-IMG_20250922_110751_383.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5381343/original/033703500_1760501307-Cara-Arsitektur-AI-Native-ERP-ScaleOcean-Pastikan-Analisis-Data-Bisnis-Akurat.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5377050/original/026970200_1760074385-IMG_8595-01.jpeg)