Serupa dengan manuver manufaktur otomotif Jepang lainnya, Yamaha Motor Corporation juga menempuh strategi berbagai jalan atau multi-pathway untuk mencapai target netral karbon emisi gas buang kendaraan.
Namun perusahaan menyadari tidak semua negara atau wilayah memiliki cara transisi ke kendaraan ramah lingkungan yang sama. Untuk itu, dikembangkan berbagai pilihan teknologi untuk mengurangi emisi kendaraan.
Contohnya, Yamaha tengah mengembangkan beberapa prototipe kendaraan elektrifikasi meliputi hybrid electric vehicel (HEV), plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), battery electric vehicle (BEV), sampai dengan mesin hidrogen.
Dalam rangka perayaan hari jadi ke-70 tahun perusahaan, awak kumparan diajak untuk mengamati lebih dekat prototipe tersebut dan model-model tersebut bakal tampil di hajatan Japan Mobility Show (JMS) 2025 mendatang.
Pertama ada Yamaha Proto HEV, sebuah konsep motor skutik dengan mesin dan sistem hibrida seri paralel. Berbeda dengan mobil yang sudah sangat akrab dengan jenis elektrifikasi seri paralel hybrid, pada kendaraan roda dua teknologi ini masih terbilang sangat langka.
Mekanisme sistem kerja penggerak hibrida tersebut sebenarnya hampir serupa dengan yang dijumpai pada kendaraan roda empat hybrid. Yamaha menambahkan motor listrik penggerak di roda belakang yang juga terhubung sabuk dari mesin.
Ya, jadi motor ini tetap memiliki mesin bakar internal sekaligus dinamo listrik untuk menggerakkan roda belakang. Alhasil, terdapat tiga pilihan modus berkendara yakni Full EV, Hybrid, dan Boost Driving yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan berkendara.
Pada dasarnya, ketika sepeda motor diaktifkan maka ia akan masuk ke Full EV Mode, membuatnya melaju dengan hanya andalkan dinamo penggerak. Ini memberikan sensasi layaknya mengendarai motor listrik murni, klaim konsumsi BBM 35 persen lebih hemat dibanding model sekelasnya dengan mesin bakar internal konvensional.
Namun, saat masuk Hybrid Mode maka mesin bakar internal tadi ikut menyala memberikan tenaga tambahan ke roda belakang, sekaligus mengisi daya listrik ke baterai. Kemudian terakhir ada pilihan Boost Driving untuk penggunaan tertentu.
Selanjutnya yang ke-2 ada Proto PHEV, gagasan unik lainnya dari jenama garpu tala ini. Yamah tak memberikan informasi detail soal basis untuk prototipe tersebut, namun kemungkinan menggunakan rancang bangun serupa dengan MT-09.
Menariknya, mirip seperti mobil PHEV, motor Yamaha tersebut juga bisa dikendarai dengan hanya mengandalkan motor listrik penggeraknya saja hingga kecepatan 48 km/jam. Soal jarak tempuh yang bisa dijangkau sekali isi bensin dan energi belum diungkap.
Lalu Yamaha YZX1000R, sebuah kendaraan empat roda dengan mesin cetus bakar atau internal combustion engine (ICE) berbahan bakar hidrogen yang langsung ditembakkan ke ruang bakar dan menjadi energi gerak.