BEM UPI Ubah Singkong Jadi Emas, Kenalkan Teknologi Bioetanol hingga Pakan Ternak

BEM UPI secara resmi meluncurkan program Pemberdayaan Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa (PM BEM).(Dok.Humas UPI)

BADAN Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) secara resmi meluncurkan program Pemberdayaan Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa (PM BEM) tahun 2025 melalui kegiatan bertajuk With UPI, Cassava is Gold di Desa Sukamelang, Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Program kolaboratif ini bertujuan menjawab tantangan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (SDG 8), Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab (SDG 12) dan Tanpa Kelaparan (SDG 2).

Acara yang dipusatkan di Balai Desa Sukamelang, dihadiri oleh aparat desa, tokoh masyarakat serta warga setempat. Kegiatan ini terselenggara berkat dukungan penuh dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek), serta bimbingan dari tiga dosen Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) UPI Selly Feranie, Fitri Khoerunnisa dan Nanang Winarno.

Ketua Tim Dosen PM BEM, Selly Feranie Rabu (26/11), mengungkapkan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam mewujudkan capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Masyarakat Desa Sukamelang mayoritas berprofesi sebagai petani singkong dengan hasil panen mencapai 8 ton per bulan. 

"Namun, pengolahannya masih terbatas pada industri gaplek dan tepung singkong skala kecil dengan teknologi tradisional. Melalui program ini, mahasiswa akan membantu mengembangkan potensi tersebut, sekaligus mengolah limbah,” tuturnya.

HASIL STUDI PENDAHULUAN
Menurut Selly, program ini adalah hasil studi pendahuluan pada Agustus 2024 untuk memahami kondisi dan permasalahan desa yang melibatkan mahasiswa lintas fakultas yang berkolaborasi menghadirkan enam inovasi berbasis pengolahan singkong dan pemanfaatan limbahnya. Pada sesi presentasi dan demonstrasi enam program unggulan BEM UPI yang meliputi, program SIGAP menghasilkan mesin penggiling singkong rancangan mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin yang lebih efisien dibanding cara tradisional. 

"Program HEATSING memperkenalkan mesin pengering singkong berbahan bakar minyak jelantah yang hemat energi. Program REBO mengolah limbah kulit singkong menjadi bioetanol ramah lingkungan. Program PAK MOLANG memperkenalkan konsep rumah maggot untuk mengolah limbah rumah tangga menjadi pakan ternak berkelanjutan," jelasnya.

"Lalu program SIKOPRAH yang dikembangkan mahasiswa Matematika dan Manajemen dalam rangka menyoroti peran koperasi desa dalam mengelola produksi dan pemasaran hasil olahan singkong. Terakhir program SINGFOOD yang mengolah singkong menjadi produk olahan modern bergizi serta berdaya jual tinggi," jelasnya.

Kepala Desa Sukamelang, Dedi, menyampaikan apresiasi atas kontribusi mahasiswa UPI. “Kami optimistis, inovasi yang dibawa mahasiswa UPI akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat kemandirian desa,” ucapannya.

Acara ditutup dengan pemotongan tumpeng, menyimbolkan harapan agar sinergi antara akademisi dan masyarakat dapat membawa Desa Sukamelang menuju kemandirian pangan, ekonomi, dan lingkungan yang berkelanjutan. (E-2)