
PENDIDIKAN kedokteran di Kota Bandung terus berkembang. Tidak hanya membuka kelas baru, tapi juga terus berkiprah dalam pengembangan ilmu di tingkat nasional dan internasional.
Salah satunya ditunjukkan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (FK Unisba). Mereka menggelar The 5th Bandung International Conference of Medical and Health Sciences (BICMHS 2025) di Hotel Holiday Inn Bandung Pasteur, pada Sabtu (11/10).
Kegiatan ini menjadi salah satu rangkaian dalam Milad ke-21 FK Unisba. Sebanyak 350 akademisi, peneliti, dosen, dan mahasiswa dari berbagai negara, hadir secara luring maupun daring.
Konferensi yang telah menjadi agenda tahunan FK Unisba tersebut mengusung tema “Asian Leadership for Global Impact: Advancing Health Equity through Collaborative Action”.
Tema ini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas negara dan kepemimpinan Asia dalam memperjuangkan kesetaraan kesehatan global.
Peserta BICMHS 2025 berasal dari Indonesia, Malaysia, Singapura, India, dan Filipina. Ini menunjukkan semakin luasnya jejaring akademik dan riset FK Unisba di tingkat Asia.
Tiga pembicara utama turut hadir mengisi sesi plenary, yaitu Dr PA Fazal Ghafoor dari MES Medical College (Kerala, India), Prof MA Bruijnzeels dari Leiden University (Belanda), serta Dr Santun Bhekti Rahimah, dr, MKes, Dekan Fakultas Kedokteran Unisba.
Selain konferensi utama, kegiatan ini juga menghadirkan Workshop Penulisan Artikel Ilmiah pada 10 Oktober 2025 untuk meningkatkan kemampuan publikasi internasional para peserta.
Seluruh artikel ilmiah yang dipresentasikan dalam konferensi ini akan diterbitkan dalam prosiding internasional terindeks Garuda, sebagai bentuk komitmen Unisba dalam mendukung publikasi riset berkualitas dan memperluas jaringan akademik global.
Komunitas global
“Merupakan kehormatan besar bagi FK Unisba dapat kembali menjadi tuan rumah BICMHS yang ke-5. Melalui forum ini, kami ingin menegaskan komitmen untuk memperkuat peran Asia dalam membentuk komunitas global yang lebih sehat, adil, dan berkelanjutan,” ujar Santun Bhekti Rahimah.
Dia menambahkan, selama lebih dari dua dekade FK Unisba telah berupaya mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan keunggulan ilmiah, melahirkan tenaga medis yang tidak hanya kompeten, tetapi juga beretika dan berempati tinggi.
“Melalui BICMHS, kami terus membangun kemitraan dan berkontribusi terhadap peningkatan kesehatan global melalui kolaborasi riset dan dialog ilmiah,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unisba, Dr Asnita Frida BR Sebayang, mengapresiasi terselenggaranya konferensi ini.
“BICMHS menjadi momentum penting bagi Unisba yang kini berusia 67 tahun untuk memperkuat jejaring internasional, memperluas inovasi riset, dan menghadirkan dampak positif bagi ilmu pengetahuan dan kemanusiaan,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan ini mampu menjadi pusat berbagai inisiatif kolaborasi strategis yang melibatkan dosen, mahasiswa dan staf untuk memastikan inovasi yang berkelanjutan. Termasuk di dalamnya publikasi bersama, penelitian lintas institusi, mobilitas mahasiswa, pengabdian masyarakat berbasis ilmiah, serta kegiatan bermanfaat lainnya.
“Semoga Allah SWT memberkahi konferensi ini dengan ilmu yang bermanfaat dan membawa kemaslahatan bagi masyarakat luas,” tandasnya.