Hakim: Perbuatan Eks Wakil Ketua PN Jakpus Lazim Disebut Makelar Kasus

5 days ago 10
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Eks Wakil Ketua Pengadilan Negara Jakarta Pusat, Muhammad Arif Nuryanta saat sidang putusan terdakwa korupsi crude palm oil (CPO) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Rabu (3/12/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Mantan Ketua PN Jakarta Pusat, Muhammad Arif Nuryanta, divonis bersalah menerima suap terkait vonis lepas tiga korporasi dalam kasus korupsi ekspor crude palm oil (CPO). Perbuatan Arif disebut sudah seperti makelar kasus.

"Perbuatan yang dilakukan terdakwa Muhammad Arif Nuryanta sebagaimana diuraikan di atas juga lazim disebut sebagai makelar perkara atau makelar kasus," kata hakim Andi Saputra saat membacakan pertimbangan putusan Arif dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (3/12).

Hakim menilai Arif, sebagai pimpinan PN Jakpus, seharusnya memiliki standar etika yang tinggi. Pasalnya, pengadilan yang dipimpinnya menjadi tolok ukur pengadilan di Indonesia.

Terdakwa kasus dugaan suap terhadap putusan lepas perkara korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah (CPO) Muhammad Arif Nuryanta mengenakan rompi tahanan usai menjalani sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (5/11/2025). Foto: Reno Esnir/ANTARA FOTO

"Namun dalam persidangan terungkap fakta hukum terdakwa Muhammad Arif Nuryanta malah memperdagangkan keadilan, yaitu dengan berkali-kali bertemu pihak berperkara," ucap hakim.

"Dengan tujuan membahas pemberian uang guna mempengaruhi putusan majelis hakim, yang nyata-nyata melanggar kode etik dan pedoman perilaku hakim serta peraturan perundang-undangan terkait," sambungnya.

Selain itu, Arif juga menggunakan pengaruhnya sebagai pimpinan pengadilan untuk mempengaruhi majelis hakim yang mengadili perkara korupsi ekspor CPO itu.

"Dalam rangkaian perbuatan tersebut di atas, terdakwa Muhammad Arif Nuryanta menerima uang 2.500.000 dolar Amerika Serikat," beber hakim.

Uang yang didapat Arif itu berasal dari Ariyanto, Marcella Santoso, Junaedi Saibih, dan M. Syafe'i, selaku advokat atau pihak yang mewakili kepentingan terdakwa korporasi Wilmar Group, Permata Hijau Group, dan Musim Mas Group.

Uang diberikan Ariyanto dkk kepada Arif melalui Panitera Muda, Wahyu Gunawan. Uang suap yang diterima kemudian dibagi-bagi, termasuk kepada majelis hakim yang mengadili perkara CPO: Djuyamto, Agam Syarief, dan Ali Muhtarom.

Rinciannya, Arif menerima Rp 14,7 miliar; Wahyu Rp 2,3 miliar; Djuyamto Rp 9,2 miliar; serta Agam dan Ali masing-masing Rp 6,4 miliar.

Atas perbuatannya, Arif terbukti melanggar Pasal 6 ayat 2 juncto Pasal 18 UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Read Entire Article