
Dalam momentum Pekan Imunisasi Nasional 2025, pemerintah bersama tenaga kesehatan dan sektor swasta terus menggalakkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi bagi anak-anak. Beragam kegiatan dilakukan, mulai dari kampanye edukatif hingga pelaksanaan imunisasi massal.
Salah satu inisiatif datang dari Contrexyn, merek obat penurun panas anak milik PT Tempo Scan Pacific, yang mengadakan aksi imunisasi massal bagi 1.000 anak di berbagai titik di Jakarta pada 15 September hingga 10 Oktober 2025. Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan terhadap upaya nasional memperkuat perlindungan kesehatan anak sejak dini.
Imunisasi sendiri merupakan langkah paling efektif untuk mencegah dan mengendalikan penyakit menular berbahaya. Bagi anak-anak, imunisasi berperan penting sebagai perlindungan awal terhadap berbagai penyakit yang bisa menghambat tumbuh kembang. Selain itu, imunisasi juga membantu membangun kekebalan kelompok (herd immunity) yang menekan risiko penyebaran penyakit di masyarakat.
Pemerintah sebelumnya melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024 menargetkan 90% anak berusia 12-23 bulan dan 80% bayi berusia 0-11 bulan di 488 kabupaten/kota memperoleh imunisasi dasar lengkap pada tahun 2024. Namun, pencapaian target ini masih menghadapi tantangan besar.
Berdasarkan data WHO dan UNICEF, sekitar 60% dari 23 juta anak di dunia yang belum mendapatkan imunisasi lengkap berasal dari hanya sepuluh negara, termasuk Indonesia. Kondisi ini berpotensi memicu kembali penyebaran penyakit yang sebenarnya sudah bisa dicegah seperti campak, polio, difteri, dan tetanus.
Menanggapi situasi tersebut, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan terus memperkuat program imunisasi nasional yang lebih terintegrasi. Fokusnya diarahkan pada perluasan cakupan imunisasi dasar bagi anak di bawah dua tahun dengan dukungan dari Posyandu, Puskesmas, serta kolaborasi bersama sektor swasta dan komunitas masyarakat.
Selain memperluas akses layanan, edukasi publik menjadi pilar penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. Pemerintah bersama mitra strategis aktif menyosialisasikan informasi mengenai jadwal imunisasi, pengingat digital, kemudahan transportasi menuju fasilitas kesehatan, serta penjelasan mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) agar masyarakat merasa lebih tenang dan percaya.
Tenaga kesehatan juga diharapkan menciptakan pengalaman positif selama proses imunisasi, dengan pendekatan yang ramah dan edukatif untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap vaksin. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan kebiasaan imunisasi rutin lintas generasi. Dengan sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, imunisasi tidak lagi dipandang sekadar prosedur medis, melainkan investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa.
Perlindungan sejak dini melalui imunisasi merupakan fondasi utama dalam mewujudkan Generasi Emas Indonesia, generasi yang sehat, cerdas, dan siap membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih kuat. (Strategi Komunikasi Nasional Imunisasi/E-3)