Perenang Indonesia Jason Donovan Yusuf(Instagram @j_dysf)
KEPULANGAN kontingen Indonesia dari ajang SEA Games 2025 membawa cerita membanggakan, salah satunya datang dari atlet renang putra, Jason Donovan Yusuf.
Tampil sebagai debutan, Jason tidak hanya sukses membawa pulang medali emas, tetapi juga menunjukkan kerendahan hatinya dengan mendedikasikan keberhasilan tersebut bagi keluarga.
Setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (17/12), Jason mengungkapkan rasa syukur atas pencapaiannya. Sebagai bentuk terima kasih, atlet muda ini berencana menyerahkan sebagian bonus yang diterimanya dari pemerintah kepada kedua orangtuanya.
"Tentunya sebagian (bonus SEA Games 2025) saya kasih ke papa dan mama, sebagian juga saya mau saya tabung dan saya investasikan," kata Jason kepada awak media yang menyambut kepulangannya.
Dominasi di Gaya Punggung
Jason menjadi sorotan setelah tampil dominan di cabang olahraga renang. Ia berhasil mendulang dua medali emas dari nomor spesialisnya, yakni 50 meter dan 100 meter gaya punggung putra.
Di nomor 50 meter gaya punggung, Jason mencatatkan waktu impresif 25,36 detik. Catatan ini bukan sekadar angka, melainkan torehan waktu terbaik sepanjang karier profesionalnya (personal best).
Dominasinya berlanjut di nomor 100 meter gaya punggung, di mana ia menyentuh garis finis tercepat dengan catatan waktu 55,08 detik.
Atas prestasi gemilang dengan menyumbangkan dua emas bagi Merah Putih, Jason dijadwalkan menerima bonus dari pemerintah sebesar Rp2 miliar. Angka tersebut menjadi apresiasi atas kerja keras dan dedikasinya mengharumkan nama bangsa di kancah Asia Tenggara.
Membidik Asian Games 2026
Meski baru saja menyelesaikan kompetisi yang menguras energi, Jason tidak lantas bersantai. Fokusnya kini telah bergeser ke target yang lebih besar, yakni Asian Games 2026.
Di tengah kesibukannya, ia secara proaktif mulai memetakan kekuatan calon lawan yang akan dihadapinya di level Asia nanti.
Menariknya, Jason memanfaatkan kecanggihan teknologi dan keterbukaan informasi untuk melakukan analisis mandiri. Ia mempelajari gaya bertanding dan performa rival-rival potensialnya melalui rekaman digital.
"Soalnya di YouTube juga banyak, bisa kita lihat sendiri paparan dari performa-performa orang di Asia juga banyak gitu," ujar Jason mengenai metodenya menganalisis peta persaingan.
Langkah ini menunjukkan kematangan Jason sebagai atlet profesional yang tidak hanya mengandalkan fisik di kolam renang, tetapi juga kecerdasan strategi dalam membaca lawan demi menjaga konsistensi prestasi Indonesia di masa depan. (Ant/Z-1)

7 hours ago
2























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5383570/original/096572500_1760683681-tomonobu_itagaki.jpeg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5385173/original/011957900_1760881265-shinta_bachir.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4605535/original/052956900_1696928865-g_1_0_10_potret_ammar_zoni_sudah_bebas_dari_penjara_ucap_rasa_syukur_bisa_kembali_bertemu_keluarga_ammar_zoni-20231009-028-busan.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5389933/original/002484900_1761214453-Hexabyte.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5384578/original/024426200_1760796172-AWS_-_Foto_3.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5385236/original/040525100_1760891904-WhatsApp_Image_2025-10-19_at_23.25.05.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5384958/original/073435900_1760859103-Menkes_Budi_Gunadi_Sadikin.jpg)
