Catatan Redaksi: Bunuh diri bukan jalan keluar persoalan kehidupan, segera cari pertolongan atau klik www.healing119.id.
MTsN 22 Jakarta membantah kabar siswinya bunuh diri karena jadi korban bullying atau perundungan di sekolah. Hal itu didasarkan atas permintaan keterangan dari teman dekat korban di sekolah.
"Tidak ada sama sekali pem-bully-an, tidak ada sama sekali," kata Humas MTsN 22 Jakarta, Ajen Jaenudin, saat ditemui pada Selasa (16/9).
Di sekolah, kata Ajen, korban dekat dengan dua orang teman sekelasnya yang berinisial R dan K. Berdasarkan keterangan dua temannya, korban tak pernah mengalami perundungan di kelas.
"Itu tidak ada sama sekali," ucap dia.
Ajen menyebut, wali kelas korban juga memastikan bahwa tak pernah ada catatan masalah di sekolah. Korban yang masih duduk di bangku kelas 7 dikenal baik dan aktif di sekolah.
"Anaknya baik, aktif kemudian senang membantu temennya. Jadi betul-betul di Bu Retno (Wali Kelas korban) pun gak ada catatan masalah," jelas dia.
Sebelumnya diberitakan, sebelum meninggal dunia, korban diduga sempat menulis semacam surat wasiat. Dalam surat itu, korban meminta maaf kepada orang tuanya dan memilih mengakhiri hidup karena tak kuat dirundung teman sekolahnya.
"Tulisannya, 'Mama maafin aku, aku udah gak kuat dibully sama temen-temen di sekolah', gitu," ujar Neilto Daud Sabati Christian (25 tahun), kakak sepupu korban, Selasa (16/9).