
Komitmen PT Pertamina EP dalam menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan kembali menuai pengakuan. Anak usaha Subholding Upstream Pertamina itu meraih enam penghargaan sekaligus dalam ajang CSR & Pengembangan Desa Berkelanjutan (PDB) Awards 2025 yang digelar oleh Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF).
Dari enam penghargaan tersebut, dua di antaranya merupakan kategori Gold dan empat lainnya kategori Silver. Torehan ini memperkuat reputasi Pertamina EP sebagai perusahaan energi yang tak hanya berfokus pada kinerja bisnis, tetapi juga berkomitmen terhadap pembangunan sosial dan lingkungan di wilayah operasinya.
Penghargaan kategori Gold diraih oleh Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field lewat program Prabu Kresna (Petani Rahayu Bersatu, Kreatif, Sehat, dan Sejahtera) serta Pertamina EP Papua Field dengan inisiatif Pengelolaan Hutan Lestari Berbasis Masyarakat Adat di Kampung Adat Malasigi.
Sementara kategori Silver diberikan kepada Pertamina EP Jatibarang Field melalui program Kerja Tani Berdikari dan Tahan Pangan (Jari Tangan), Pertamina EP Tambun Field lewat Kampung Seni Budaya Khas Betawi (Kang Bekasi), Pertamina EP Donggi Matindok Field dengan program Bioferdom: Mendorong Kemandirian Pupuk di Lahan Pertanian Jagung, serta Pertamina EP Zona 7 Subang Field melalui Purnama Subang (Purna Pekerja Migran Indonesia Berdaya Menjaga Lingkungan Bersama).
Manager Communication Relations & CID Pertamina EP, Pinto Budi Bowo Laksono menyatakan, penghargaan tersebut merupakan wujud nyata dari pelaksanaan strategi keberlanjutan yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan.
"Sebagai bagian dari Subholding Upstream Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Pertamina EP terus memperkuat perannya tidak hanya sebagai entitas bisnis di sektor hulu migas, tetapi juga sebagai mitra pembangunan yang berkontribusi langsung terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs)," ujar Pinto dikutip dari siaran pers, Jumat (10/10).
Ia menegaskan, seluruh program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina EP dirancang secara terintegrasi dengan pendekatan berbasis potensi wilayah. Pendekatan tersebut bertujuan memperkuat kemandirian komunitas lokal, meningkatkan daya saing ekonomi, serta menjawab tantangan sosial yang dihadapi masyarakat sekitar wilayah operasi.
Lebih jauh, Pinto menyebutkan bahwa perusahaan meyakini kegiatan eksplorasi dan produksi migas yang berkelanjutan harus sejalan dengan upaya pemberdayaan masyarakat.
"Pertamina EP percaya bahwa operasi hulu migas yang andal harus berjalan beriringan dengan pemberdayaan masyarakat dan perlindungan lingkungan," kata dia. (E-3)