Berita mengenai penerima beasiswa LPDP yang akan dibatasi pada tahun 2025 dan 206 menjadi berita populer di kumparanBISNIS pada Selasa (16/9).
Selain itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menyentil direksi perbankan yang memiliki gaya hidup main golf juga menjadi berita yang banyak dibaca.
Penerima Beasiswa LPDP Dibatasi
Terkait pembatasan penerima beasiswa LPDP, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama LPDP, Sudarto telah membenarkan hal tersebut. Meski ada lonjakan pendaftar di tahun 2025 hingga 78.588 orang, jumlah yang diterima nantinya hanya sekitar 4 ribu.
Angka penerimaan tersebut juga terus turun dari 2024 lalu. Pada tahun 2024, dari total pendaftar 52.842 orang, penerima beasiswa LPDP ada sebanyak 8.592 orang. Kemudian pada 2023, dari total pendaftar 33.396 orang, penerimanya mencapai 9.358 orang.
Terkait alasan, Sudarto menuturkan penerima beasiswa LPDP serta beasiswa kolaborasi dengan Kemendiktisaintek, Kemendikdasmen, dan Kemenag terlampau banyak pada tahun-tahun sebelumnya.
Beasiswa kolaborasi dengan Kemendikbudristek (Kemendiktisaintek dan Kemendikdasmen) mengalami lonjakan pada 2023 sebesar 319.145 orang, dan 2024 sebesar 134.910 orang. Sama halnya dengan Kemenag, yakni 22.192 orang pada 2023, dan 17.101 orang pada 2024.
Sementara pada tahun 2025, beasiswa kolaborasi dengan Kemendiktisaintek dan Kemendikdasmen hanya akan menerima 691 orang, sementara beasiswa Kemenag tidak akan ada penerima.
Purbaya Sentil Direksi Bank Main Golf
Terkait sentilannya kepada direksi bank, Purbaya menyindir direksi bank yang selama ini menurutnya cenderung memilih jalan aman tanpa mendorong penyaluran kredit ke sektor produktif.
“Pada dasarnya saya suruh mereka berpikir sendiri. Mereka kan orang-orang pintar. Cuma selama ini malas karena bisa naruh di tempat yang aman, nggak ngapain-ngapain, dapat spread cukup, untung yang gede. Jadi mereka setiap Sabtu Minggu main golf kali,” kata Purbaya di Kantor Pusat DJP, Selasa (16/9).
Dengan adanya dana Rp 200 triliun yang diberi ke Himbara, Purbaya ingin hal itu bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, tujuan itu mesti didukung oleh bank yang lebih aktif mencari proyek pembiayaan yang produktif dan aman.
Keadaan tersebut juga nantinya akan memaksa bank bersaing dalam penyaluran kredit sehingga akhirnya suku bunga pinjaman bisa turun.