Malam apresiasi Anugerah Bisnis dan Hak Asasi Manusia (BHAM) 2025(Setara Institute)
SETARA Institute mendorong perusahaan, khususnya yang bergerak di sektor pertambangan dan kelapa sawit, untuk memperkuat komitmen terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab dan selaras dengan standar Hak Asasi Manusia (HAM). Dorongan ini disampaikan dalam malam apresiasi Bisnis dan HAM (BHAM) yang digelar di Jakarta, Selasa (25/11)
Direktur Eksekutif Setara Institute, Halili Hasan, menegaskan bahwa seluruh pelaku usaha harus mampu menyesuaikan operasional perusahaan dengan regulasi nasional maupun prinsip HAM internasional. Ajang penghargaan ini merupakan bagian dari inisiatif riset bersama Sustainable-Inclusive Governance Initiatives (SIGI) terkait Responsible Business Conduct (RBC) Benchmarking.
Halili menjelaskan bahwa penghargaan ini lahir dari penelitian komprehensif yang dilakukan Setara Institute. Riset tersebut mengukur sejauh mana perusahaan menerapkan prinsip bisnis dan HAM, ESG, serta keberlanjutan dalam operasional mereka.
“Kami menyebutnya sebagai Responsible Business Conduct Benchmarking. Jadi, kita meneliti bagaimana sesungguhnya entitas bisnis itu melakukan atau menampilkan praktik berbisnis yang bertanggung jawab,” kata Halili Hasan dalam keterangan yang diterima, Rabu (26/11).
“Kalau kita bicara soal tanggung jawab, apa dasar nilai dari pertanggungjawaban, yaitu HAM. HAM sebagai nilai dasar, tentu saja mesti dipedomani untuk kemudian menjadi bagian dari standar dari operasi bisnis di Indonesia, dan penelitian yang kami lakukan pada utamanya untuk inisiatif ini pada dua sektor, pertama sektor sawit, yang kedua sektor tambang,” lanjutnya.
Ia menyebut dua sektor yang menjadi fokus kajian, yaitu kelapa sawit dan tambang, karena keduanya memiliki dampak besar terhadap perekonomian nasional sekaligus risiko tinggi terkait lingkungan dan sosial.
Halili juga menegaskan pentingnya perusahaan mengikuti regulasi global yang bersifat sukarela (voluntary) maupun aturan domestik yang bersifat mengikat.
"Kita harus catat sebagai salah satu yang mesti mendorong entitas bisnis internasional untuk kemudian kompatibel dengan perlindungan HAM, regulasi di tingkat domestik, misalnya kita harus catat itu karena di tingkat domestik sebenarnya regulasi untuk entitas bisnis itu lebih kompatibel dengan HAM,” terangnya.
Meski belum memastikan frekuensi penyelenggaraan penghargaan, Halili menekankan bahwa tujuan utama ajang ini adalah mendorong seluruh perusahaan untuk lebih progresif dalam menerapkan prinsip HAM dan regulasi terkait.
“Tapi yang paling pokok adalah anugerah ini kita harapkan dapat mendorong seluruh entitas bisnis di Indonesia untuk secara lebih baik menyesuaikan diri dengan regulasi dengan standar, dengan prinsip-prinsip HAM baik di tingkat internasional maupun nasional,” jelas Halili Hasan.
Dengan tema “Perbaikan Berkelanjutan Korporasi dalam Praktik Bisnis yang Bertanggung Jawab sebagai Kunci Pembangunan Nasional”, Setara Institute memberikan penghargaan kepada 13 perusahaan, terdiri dari delapan perusahaan sawit dan lima perusahaan tambang.
Peneliti Setara Institute, Nabhan Aiqani, menjelaskan bahwa riset memang mengarah pada sektor-sektor yang memiliki pengaruh besar terhadap ekonomi dan risiko lingkungan yang tinggi.
“Dari sisi scoring (penilaian) dan metodologi, kita memang menargetkan ada 8 perusahaan di sektor sawit dan 18 perusahaan di sektor tambang, dan 21 perusahaan di sektor sawit yang di bursa dalam proses IPO (initial public offering) atau penawaran saham perdana, dan punya operasi strategis di Indonesia, tapi mereka melantai di bursa luar negeri,” ujarnya.
Turut hadir pada acara yang berkolaborasi dengan Yayasan Taruma Negara ini, antara lain Direktur Jenderal Pelayanan dan Kepatuhan HAM Kementerian HAM Munafrizal Manan, anggota Komisi X DPR RI dari PDIP Once Mekel yang juga mantan vokalis grup band Dewa 19, Ketua Dewan Nasional SETARA Institute Hendardi, Ketua Badan Pengurus SETARA Institute Ismail Hasani, Direktur Eksekutif Setara Institute Halili Hasan, dan 18 pimpinan perusahaan. (P-4)

23 hours ago
2
































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365168/original/090343300_1759140108-WhatsApp_Image_2025-09-29_at_17.00.24.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1096855/original/091939700_1451387555-Nunung_Srimulat-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352887/original/013654100_1758144467-AP25260720491829.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5364853/original/046358800_1759128662-462a26d0-2645-4809-88b5-48611f626139.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5348836/original/064698500_1757902947-ClipDown.com_536149216_18672569230011649_1930765662361117681_n.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4757356/original/067911600_1709187898-20240229-Bayi_Tahun_Kabisat-HER_1.jpg)