Simfoni Perdamaian Rayakan 25 Tahun Metro TV, Komitmen Jaga Empati dan Persatuan

Jurnalis Senior Metro TV Iqbal Himawan, Kepala Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri Sikka Tegar Prastya, dan Jaksa Agung ST Burhanuddin saat penyerahan penghargaan di Grand Studio Metro TV, Jakarta, hari ini.(MI/VICKY GUSTIAWAN)

Metro TV menandai perjalanan 25 tahun dengan gelaran malam puncak bertajuk Simfoni Perdamaian, sebuah selebrasi yang bukan hanya merayakan usia seperempat abad, tetapi juga menegaskan komitmen stasiun berita itu untuk terus menghadirkan informasi yang menyejukkan serta mempererat persatuan bangsa. 

Mengusung tema Journey With Empathy, Metro TV menempatkan empati sebagai fondasi jurnalisme yang ingin terus dijaga dalam setiap langkah ke depan.

Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan pentingnya empati sebagai nilai dasar kehidupan berbangsa. 

"Bagaimana kita berempati, bagaimana kita bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain dengan hati,” ujar Puan saat menghadiri malam puncak perayaan tersebut, di Lobby Grand Metro TV, Jakarta Barat, Selasa (25/11).

Ia melanjutkan dengan penekanan bahwa empati adalah jembatan utama di tengah bentang luas keberagaman Indonesia. 

“Perbedaan itu batasannya tidak bisa dirasakan dengan ukuran, namun bagaimana kita merasakannya dengan hati,” ujarnya.

Puan menggambarkan Indonesia sebagai rumah besar dengan 17 ribu pulau dan berbagai suku yang hidup dalam naungan Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila. Dalam lanskap sebesar itu, menurut dia, empati menjadi pengikat yang tidak boleh hilang. 

“Dengan penuh keberagaman, kita harus jaga empati itu,” tuturnya.

Sejumlah tamu penting turut hadir, mulai dari Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Menteri Pendidikan Dasar Menengah RI Abdul Muti, Menteri Desa Yandri Susanto, hingga Menteri UMKM Maman Abdurahman. 

Para tokoh nasional itu menyampaikan apresiasi atas konsistensi Metro TV dalam menjaga kualitas pemberitaan selama dua dekade lebih.

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengapresiasi komitmen Metro TV dalam menjaga objektivitas. 

"Di tengah dinamika Indonesia, Metro TV selalu memberikan gambaran yang nyata dan fakta dalam meliput berbagai berita secara objektif. Tentunya banyak kritik-kritik yang membangun,” kata Dasco.

Sebagai informasi, Panggung Simfoni Perdamaian juga disemarakkan oleh deretan penampil lintas generasi, mulai dari Virzha, Lyodra, Maliq & D’Essentials, Sujiwo Tejo, Aminoto Kosin Orchestra, ICYC Cordana, Fabas Art, hingga Elang Biru. Penampilan mereka memadukan musik, narasi, dan pesan kebangsaan.

Perayaan seperempat abad ini tidak hanya menjadi penanda panjangnya kiprah Metro TV, tetapi juga simbol konsistensi menjaga ruang informasi yang sehat, ramah, dan mempersatukan. 

Melalui Simfoni Perdamaian, Metro TV ingin terus menghadirkan jurnalisme empatik yang dekat dengan publik dan memperkuat kohesi sosial.

Malam puncak HUT ke-25 Metro TV diharapkan menjadi momentum apresiasi bagi pemirsa yang telah setia mengikuti perjalanan Metro TV sejak 2000. 

Dengan mengusung tema Journey With Empathy, Metro TV menegaskan tekad memasuki babak baru pemberitaan yang lebih humanis dan tetap menjadi jangkar persatuan bangsa. (Far/P-1)