Tim KSOP Batam Evakuasi Mayat di Perairan Batu Ampar

Petugas KSOP Batam melakukan evakuasi mayat yang ditemukan mengapung di perairan Batu Ampar, Rabu (26/11).(MI/Hendri Kremer)

AKTIFITAS pelayaran di perairan Batu Ampar terganggu setelah sesosok mayat ditemukan mengapung oleh kapal niaga yang sedang melintas pada Rabu (26/11) siang. Penemuan ini segera memicu tindakan cepat dari tim patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Khusus Batam yang langsung bergerak untuk melakukan evakuasi di lokasi kejadian.

Kepala KSOP Khusus Batam, M. Takwin Masuku, menjelaskan bahwa mayat tanpa identitas tersebut pertama kali ditemukan oleh kapal MV. ASEAN RAIDER 1 di koordinat 01’11?8637 N / 103’55?4595 E. Sesuai prosedur, temuan ini langsung dilaporkan ke Stasiun Vessel Traffic Services (VTS) Center Batam Distrik Navigasi Kelas I Tanjungpinang.

“Laporan diterima sekitar pukul 10.30 WIB, dan tim patroli langsung menuju lokasi. Alhamdulillah, proses evakuasi berjalan lancar, dan mayat berhasil diangkat menggunakan rubber boat KN.P.376,” katanya.

Dia menegaskan, evakuasi dilakukan dengan cepat untuk mencegah gangguan pada jalur pelayaran dan agar mayat tidak terseret arus lebih jauh.

Setelah berhasil dievakuasi, jenazah dibawa ke Pelabuhan Bintang 99 Batu Ampar untuk kemudian diserahkan kepada Polairud Polresta Barelang guna penyelidikan lebih lanjut.

“Tim kami membawa mayat tersebut ke Pelabuhan Bintang 99 sebelum diserahkan ke Polairud Polresta Barelang, yang selanjutnya membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepulauan Riau untuk pemeriksaan,” ujarnya.

Dia mengapresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses evakuasi tersebut. Menurutnya, koordinasi yang baik antar-instansi menjadi kunci dalam menjaga keselamatan pelayaran di perairan Batam.

“Saya berharap sinergi antarinstansi terus terjaga agar kelancaran dan keselamatan pelayaran di wilayah Batam dapat tetap terjamin,” tambahnya.

Hingga berita ini diturunkan, identitas mayat tersebut masih belum diketahui. Pihak berwenang kini tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa korban dan penyebab kematiannya. (E-2)