Velodiva dikenal dengan sistem pelaporan otomatis kepada Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) yang dinilai mampu menjawab kebutuhan industri akan transparansi dan akurasi data pemutaran musik.
“Bagi kami, kepatuhan bukan sekadar kewajiban, tetapi bentuk penghormatan kepada para kreator. Dengan Velodiva, proses pelaporan yang sebelumnya memakan waktu kini berlangsung otomatis dan real-time,” kata Hindi Loing, Corporate Room Division PHM Group, dalam keterangan tertulisnya.
Teknologi Velodiva memungkinkan manajemen musik dilakukan terpusat dengan dukungan berbagai perangkat multi-platform seperti Web Player, Google TV, dan tablet. Setiap lagu yang diputar terekam secara akurat untuk memastikan penyaluran royalti tepat sasaran.
Rudi, VP Marketing & Sales Velodiva, menyebut pihaknya berkomitmen menjaga keterbukaan data terkait penyaluran royalti musik.
“Akhir 2025, kami akan merilis secara terbuka daftar rekaman yang diputar di seluruh lokasi klien. Kami ingin menunjukkan bahwa industri ini bisa berjalan transparan dan adil bagi semua pihak,” ujarnya.
Melalui kerja sama ini, PHM Group berharap bisa mendorong pelaku usaha lain untuk lebih serius dalam melindungi hak cipta sekaligus menghadirkan pengalaman musik yang lebih berkualitas bagi publik.