Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) Hery Gunardi dalam acara Launching BRI Corporate Rebranding di Menara BRILiaN, Jakarta, Selasa (16/12) (kanan).(MI/Insi Nantika Jelita)
DIREKTUR Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Hery Gunardi menegaskan pentingnya langkah membangun ulang citra bisnis atau corporate rebranding agar perseroan tetap kompetitif sesuai perkembangan zaman. Menurutnya, untuk menjadi bank yang bersifat universal, BRI harus membangun merek yang relevan, terdiferensiasi, dan konsisten di seluruh platform.
"Tiga hal itu yang harus dijaga," ujar Hery dalam Launching BRI Corporate Rebranding di Menara BRILiaN, Jakarta, Selasa (16/12).
Memasuki usia 130 tahun, BRI berfokus pada akselerasi transformasi guna memastikan pertumbuhan berkelanjutan dalam kerangka Brilian Way. BRI pun mengusung lima nilai utama, yaitu integritas, kolaborasi, akuntabilitas, pola pikir bertumbuh, dan fokus pada pelanggan.
"Selain itu, perseroan juga merumuskan fondasi yang kuat untuk menopang transformasi, baik dari sisi bisnis maupun enabler," imbuh Hery.
Ia menjelaskan, dari sisi bisnis BRI terus melakukan pembenahan, mulai dari struktur pendanaan (funding structure), penguatan pendanaan waralaba (funding franchise), hingga pengembangan kredit sebagai bisnis inti, khususnya di segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Hery menambahkan, berdasarkan riset Kantar, Kadence, dan Nielsen, BRI selama ini memiliki citra kerakyatan yang terlalu kuat dan memunculkan persepsi sebagai bank yang terkesan tua di kalangan segmen urban dan generasi muda. Karena itu diperlukan rebranding korporasi.
Hasil riset lainnya, layanan digital BRI belum sepenuhnya dipandang aspiratif dan menarik, koneksi emosional dengan merek masih lemah, serta identitas merek belum sepenuhnya selaras dengan ekspektasi generasi Z.
"Melalui rebranding ini, BRI ingin mengubah persepsi nasabah agar tidak lagi dipandang hanya sebagai bank untuk segmen tertentu, melainkan sebagai bank untuk semua lapisan masyarakat di mana pun berada," tegasnya.
Secara visual, transformasi merek ditandai dengan perubahan warna utama dari 'BRI Blue' menjadi 'Nusantara Blue' yang lebih cerah, dilengkapi dengan varian 'Mentari Blue dan 'Cakrawala Blue. Logo dan arsitektur merek juga disusun lebih terstandarisasi agar konsisten di seluruh lini dan platform, sejalan dengan arah transformasi BRI ke depan.
Di kesempatan yang sama, Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia sekaligus Kepala BP BUMN Dony Oskaria menjelaskan, terdapat dua faktor utama yang mendorong perusahaan melakukan perubahan. Pertama, kompetitor menawarkan layanan yang lebih baik sehingga persepsi dan ekspektasi pelanggan ikut meningkat. Di situ, ketika ekspektasi pelanggan naik, penyedia layanan harus mampu memenuhinya agar tetap relevan dan kompetitif di tengah persaingan.
Faktor kedua adalah perubahan pengetahuan global. Saat ini, tidak ada lagi kesenjangan informasi di berbagai belahan dunia karena akses terhadap pengetahuan dan perkembangan sangat mudah. Perusahaan yang tidak membuat perubahan akan berisiko mengalami kemunduran dan tertinggal dalam kompetisi.
"Dalam menghadapi dinamika tersebut, perusahaan harus kembali meninjau fundamental bisnisnya, mulai dari revenue stream, struktur biaya, margin, hingga laba bersih," ucapnya.
Evaluasi menyeluruh ini bertujuan memastikan perusahaan tetap berada pada jalur yang sehat dan berkelanjutan.
Dony menegaskan langkah tersebut juga dilakukan oleh BRI, yang memandang branding sebagai elemen strategis. Upaya tersebut, lanjutnya, bukan sekadar identitas visual, melainkan bagaimana perusahaan ingin dipersepsikan oleh pelanggannya.
"Perusahaan harus mampu mendefinisikan secara jelas citra yang ingin dibangun di mata konsumen. Tanpa definisi tersebut, arah perusahaan akan menjadi tidak fokus dan berantakan," tuturnya.
Dalam konteks rebranding, Dony berpandangan BRI ingin dipersepsikan sebagai bank yang memberikan solusi sesuai kebutuhan nasabah, menjangkau hingga pelosok negeri, serta menjadi solusi keuangan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Apa yang dimiliki BRI hari ini, harus menjadi modal yang sangat kuat untuk menuju banyak perubahan ke depan," tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar proses rebranding tidak justru melemahkan posisi perusahaan. Menurutnya, terdapat sejumlah contoh di BUMN di mana rebranding yang sebelumnya baik justru menjadi kurang efektif. (Ins/E-1)

1 day ago
3






















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5383570/original/096572500_1760683681-tomonobu_itagaki.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5385173/original/011957900_1760881265-shinta_bachir.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4605535/original/052956900_1696928865-g_1_0_10_potret_ammar_zoni_sudah_bebas_dari_penjara_ucap_rasa_syukur_bisa_kembali_bertemu_keluarga_ammar_zoni-20231009-028-busan.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5385236/original/040525100_1760891904-WhatsApp_Image_2025-10-19_at_23.25.05.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5384578/original/024426200_1760796172-AWS_-_Foto_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5384958/original/073435900_1760859103-Menkes_Budi_Gunadi_Sadikin.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5389933/original/002484900_1761214453-Hexabyte.jpg)