Produk Pangan Lokal belum Mampu Penuhi Kebutuhan MBG di Bandung Barat

Petugas bersiap mendistribusikan makanan dalam program MBG di Kabupaten Bandung Barat.(MI/DEPI GUNAWAN)

PRODUK pangan lokal dari wilayah Kabupaten Bandung Barat masih belum optimal memenuhi kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah itu.

Imbasnya, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus mendatangkan bahan dari luar wilayah. Padahal setiap satu SPPG setidaknya membutuhkan sekitar 220 kilogram daging ayam fillet, 150 kilogram sayuran, dan 345 kilogram buah-buahan.

"Berdasarkan informasi dari koordinator SPPG, pemenuhan kebutuhan bahan pangan prioritas dari pangan lokal. Namun jika ada kekurangan bahan di wilayah lokal, maka SPPG mencari suplier hingga ke luar wilayah," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bandung Barat, Lukmanul Hakim, Selasa (25/11).

Dia mengungkapkan, pihak SPPG belum bisa melakukan pembelian langsung ke petani. Biasanya mereka belanja melalui koperasi yang dibeli dari petani sekitar dan jika tidak memenuhi, maka harus mencari suplier ke luar wilayah.

"Untuk pembelian langsung ke petani masih kurang. Karena untuk pembelian ke petani, untuk satu jenis komoditas harus dalam jumlah banyak. Makanya, pihak SPPG belanja melalui koperasi yang dibeli dari petani sekitar," ungkapnya.

Mengenai pengawasan pangan di SPPG, Lukman menjelaskan, pihaknya hanya bisa melaksanakan pengawasan sesuai dengan kewenangan, yaitu terbatas pada pengawasan keamanan pangan segar asal tumbuhan (PSAT).

"Belum semua SPPG dilakukan pengawasan oleh DKPP karena kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan sarana pendukung pengawasan masih sangat terbatas, juga masih bertambahnya jumlah SPPG di berbagai lokasi," tuturnya.

Di samping itu, juga terkait dengan legalitas kewenangan pengawasan di Bandung Barat yang baru terbit dalam SK Bupati tentang Satgas Percepatan Penyelenggaraan MBG pada September 2025.

"Untuk pengawasan dikerahkan Tim Otoritas Kompeten Keamanan Daerah (OKKPD) yang berjumlah lima orang, termasuk kepala dinas," tandasnya.