(freepik.com)
PERLU dibangun kesiapsiagaan masyarakat dan mitigasi bencana yang tepat sebagai dasar penetapan kebijakan untuk melindungi setiap warga negara, seperti yang diamanatkan Konstitusi UUD 1945.
"Anomali iklim yang dapat memicu kekeringan atau hujan lebat memiliki dampak signifikan pada cuaca di Indonesia. Kondisi itu harus mampu diantisipasi dengan kebijakan yang tepat," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring, 'Perubahan Iklim di Indonesia Menjelang Akhir 2025: Tantangan, Ancaman, dan Kesiapsiagaan Masyarakat', yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, kemarin.
Diskusi yang dimoderatori Arimbi Heroepoetri (Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI) itu menghadirkan A Fachri Radjab (Plh. Deputi Bidang Klimatologi - Direktur Informasi Perubahan Iklim, BMKG), Agus Wibowo (Direktur Sistem Penanggulangan Bencana, BNPB) dan Muhammad Farhan (Wali Kota Bandung) sebagai narasumber. Serta Nadia Hadad (Direktur Eksekutif Yayasan Madani Berkelanjutan) sebagai penanggap.
Rerie mengungkapkan, pola hujan yang tidak menentu mengganggu kalender tanam dan menyebabkan gagal panen seperti di Jawa Tengah dan NTB.
Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI itu berharap, keseluruhan data dan prediksi yang disajikan BMKG, misalnya, bisa menjadi catatan dalam menyikapi perubahan cuaca di wilayah masing-masing.
Menurut Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, kepedulian masyarakat terhadap data terkait cuaca harus konsisten ditingkatkan.
Fachri mengungkapkan, BMKG terus memonitor indikator-indikator perubahan iklim. Menurut data World Economic Forum 2025, dalam 10 tahun suhu muka bumi akan terus naik. Hal mengakibatkan kekurangan air di sejumlah wilayah dan mengganggu sektor pertanian dan kesehatan.
Perwakilan BNPB Agus Wibowo mengungkapkan, hampir seluruh wilayah Indonesia masuk kategori ancaman bencana sedang hingga tinggi. Dengan memiliki kesadaran dan tanggap terhadap bencana, tambah Agus, potensi kerugian dan korban jiwa akibat bencana dapat ditekan.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengungkapkan pengalamannya saat membangun kesadaran warganya terhadap bencana terkait aktivitas sesar Lembang. Kondisi kontur kota Bandung, menuntut pemahaman masyarakat yang tinggi terhadap dampak bencana.
Lalu, Nadia Hadad berpendapat, upaya penanggulangan dampak perubahan iklim perlu langkah terencana dengan mitigasi menyeluruh. (H-1)

1 day ago
2
































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365168/original/090343300_1759140108-WhatsApp_Image_2025-09-29_at_17.00.24.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352887/original/013654100_1758144467-AP25260720491829.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5364853/original/046358800_1759128662-462a26d0-2645-4809-88b5-48611f626139.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5348836/original/064698500_1757902947-ClipDown.com_536149216_18672569230011649_1930765662361117681_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4757356/original/067911600_1709187898-20240229-Bayi_Tahun_Kabisat-HER_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365417/original/044399600_1759182511-ea_sports_game.jpg)